Saturday, December 25, 2010

RENUNGAN

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu ; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”(QS; Al-Baqarah 216)

Penggalan ayat diatas tentulah sangat dalam maknanya. Saat ini banyak fenomena para remaja yang diluar batas dari akal sehat yang dibutakan karena cintanya yang tertolak. Mereka lebih baik mengakhiri dunianya yang tertolak cinta dengan gantung diri, minum racun atau apapun itu caranya dengan niatan untuk mengakhiri penderitaan itu.

Hal ini diawali dengan banyak diantara kita terlalu berlebihan dalam hal cinta terhadap sesama manusia padahal cinta kepada Allah sangat minim (sungguh sangat disayangkan    T_T ). Padahal belum tentu orang yang ada disamping kita (yang belum halal) maksudnya pacar kita (bahasa kerennya coy....) adalah jodoh kita yang telah Allah tetapkan untuk kita. Segala sesuatu kita usahakan untuk yang yang tersayang (cie..............e....ehm....ehm...), nggak ada duit waktu mau kencan (bahasa gaulnya bro..) tahan utang sana utang sini karena takut di bilang kere ma pasangan kita, pinjam kostum temen biar tambah gagah, pinjem ini, pinjem itu pokoknya serba pinjem dech (ketara banget sich nggak punyanya ....afwan....). Tapi ketika putus karena dengan alasan kurang cocok atau apalah yang menyebabkan putus pokoknya ( habis bingung belum penelitian sich....) maka segala kata-kata yang tak terduga akan keuar seperti gunung meledak eh maksudnya gunung meletus semuanya dikeluarin... trus belum lagi dendam yang kesumat mpe tujuh keturunan (lebay mode on he...he...), nggak mau ketemu lagi (jangankan ketemu dengar suaranya ja pengen muntah, kata yang pernah patah hati), dan ada yang lebih parahnya yaitu pergi ke tukang komat-kamit yang nggak jelas dengan dasar ingin balas dendam, jangan mpe lah ya bro... sakit hati sich sakit  hati tapi ya jangan mpe syirik.
Teman, betapa pun beratnya ujian yang kita hadapi bukan semata-mata untuk menyikasa diri kita, yakinlah akan ada jalan keluarnya. Allah tidak akan memberikan cobaan diluar kemampuan kita menghadapinya, seperti yang terdapat di dalam  QS: Al-An’am 152, yang artinya “Kami tidak akan memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar kesanggupannya.”

So  jelas banget kan cuy bahwa putus cinta bukan akhir dari segalanya namun awal yang baru bagi episode diri kita dengan senantiasa meningkatkan kualitas hidup dan keimanan kita. Daripada kita larut pada kesedihan yang berlebihan lebih baik kita berbaik sangka saja dengan Allah. Yakinlah bahwa Allah akan memilihkan yang terbaik untuk kita. JANGANLAH sekali-kali menanamkan dalam hati bahwa kegagalan adalah kehancuran, tapi tanamkan dan camkan dengan kuat bahwa kegagalan itu adalah ujian dari Allah sebagai bentuk cinta-NYA kepada kita agar kita lebih mapan mempersiapkan segalanya dan merupakan kebahagian dan kesuksesan yang tertunda.

0 comments:

Post a Comment

Komentar anda