Saturday, December 25, 2010

catatan perjalanan cinta annisa #part 2#

CATATAN PERJALANAN CINTA ANNISA #PART 2#

Senin, 21 juni 2010
Semalaman sudah aku menunggu kabar darinya, tak ku dapati di handphone ku sms darinya. Aku tak tahu harus berbuat apa lagi, telepon ataupun sms dariku tak diperdulikannya (kayak lagu aja, “telepon g diangkat, sms g dibalas apa sih maumu, he.....he.....). Aku hanya ingin menyampaikan kata maafku karena kurang memahaminya akhir-akhir ini dan tak mengerti perasaan dan kondisi dia. Aku hanya ingin mendengar kabar dan kalau bisa mendengar Suaranya apa itu salah ????????????

Hari ini, seharian sudah aku tak mendapati satu kabar pun dari dirinya. Entah dia benar-benar sibuk ataupun dia lupa padaku atau dia sedang komunikasi dengan calon yang dijodohkan orang tuanya aku tak tahu. Lagi-lagi yang bisa aku lakukan hanyalah sedih dan menangis dengan kenyataan ini. Aku tahu dia pernah bilang selama 2 minggu tak ingin diganggu entah apa karena kerjaan atau hal yang lain aku tak tahu tapi aku berusaha untuk berfikir positif tentang dia.

Aku curhat kepada kakak tentang masalah ini, kakakku juga bingung yang menjadi pertanyaan, kenapa dia tak bisa tegas dalam mengambil keputusan yang sangat penting untuknya, apakah dia harus terus-terusan selalu dibawah ketiak ibunya tak bisa mengambil atau yang terbaik untuk dirinya, apakah dia itu robot berbentuk manusia?. Kakakku sangat mengkhawatirkan jika hal ini terjadi dan pada akhirnya hubungan kami hanyalah HTS (hubungan tanpa status). Kakakku tak ingin aku terluka, lagi-lagi aku hanya bisa menangis. Aku bingung sebenarnya dia menganggap aku apa? Apakah aku hanya sebagai cadangan baginya, apakah aku hanya sebagai pelarian dia saja untuk sementara? Aku tak tahu yang bisa menjawab hanyalah dia. Kalau memang dia menganggap aku ada dan penting seharusnya dia berbagi kepadaku apa yang sedang dia rasakan, kalau memang dia berdalih hubungan kita belum sah aku siap untuk segera menikah yang bagiku itu adalah suatu rahmat Allah yang terindah untukku. Aku hanya butuh ketegasan darinya, keseriusan darinya, kejelasan hubungan darinya. Kakakku bilang jika dia memang seorang ikhwan seharusnya dia tegas dan segera mengkhitbah bukan seperti ini, yang ada hanya menyakiti perasaan orang lain. Aku tak mampu menjawab. Kau hanya diam beribu bahasa. Pernyataan kakak ada benarnya tapi aku tak bisa menghakiminya karena aku tak layak untuk menghakimi orang lain.

rabu, 23 juni 2010
sudah 3 malam aku tak mengetahui kabarnya, aku takut terjadi sesuatu padanya. aku tak tahu apa yang terjadi dengannya sampai akhirnya dia mengambil keputusan itu. senin sore aku aku dikagetkan oleh SMS terakhirnya yang mengatakan kalau dia akan pergi entah kemana dan tak ingin memberitahukan siapapun. aku kaget. berhari-hari aku menanti kabarnya tapi tak ada jawaban berarti. aku tak tahu apakah aku akan kuat menghadapi ini semua. aku ingin dia kembali

0 comments:

Post a Comment

Komentar anda