Saturday, December 29, 2012

DARI CATATAN DAHLAN ISKAN:

Jika semua yang kita kehendaki terus kita MILIKI, darimana kita belajar IKHLAS

Jika semua yang kita impikan segera TERWUJUD, darimana kita belajar SABAR

Jika setiap do’a kita terus DIKABULKAN, bagaimana kita dapat belajar IKHTIAR

Seorang yang DEKAT dengan TUHAN, bukan berarti tidak ada AIR MATA

Seorang yang TAAT pada TUHAN, bukan berarti tidak ada KEKURANGAN

Seorang yang TEKUN berdo’a, bukan berarti tidak ada masa masa SULIT

Biarlah TUHAN yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, karena TUHAN TAU yang tepat untuk memberikan yang TERBAIK

Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETULUSAN

Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar KEIKHLASAN

Ketika hatimu terluka sangat dalam maka saat itu kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN

Ketika kamu lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN

Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETANGGUHAN

Ketika kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KEMURAH – HATIAN

Tetap Semangat ….
Tetap Sabar ….
Tetap Tersenyum ...
Karena kamu sedang menimba ilmu di UNIVERSITAS KEHIDUPAN

TUHAN menaruhmu di “tempatmu” yang sekarang, bukan karena “KEBETULAN”.
Orang yang HEBAT tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan.

MEREKA di bentuk melalui KESUKARAN, TANTANGAN & AIR MATA Memang setiap diri kita terkadang ingin serba instan, menggapai sesuatu ingin dengan cepat, tanpa mau bekerja keras, Padahal setiap keberhasilan akan selalu ada hambatan, tantangan, kendala bahkan air mata dan pengorbanan. Ini semua harus disikapi dengan kerja keras, ketekunan, kesabaran, pantang menyerah dan ketangguhan untuk hasil yang lebih baik.

Kalaupun memang kita sudah bekerja keras, tekun, tangguh, sabar, ikhtiar yang maksimal dan disertai do’a, namun di mata masih terlihat gagal, tapi yakinlah di hadapan Allah tidak ada yang sia-sia.

Proses Kehidupan

Ketika kerja kita tidak dihargai , maka saat itu kita sedang belajar tentang KETULUSAN.
Ketika usaha kita dinilai tidak penting, maka saat itu kita sedang belajar KEIKHLASAN.
Ketika hati kita terluka sangat dalam , maka saat itu kita sedang belajar tentang MEMAAFKAN.
Ketika kita harus lelah dan kecewa , maka saat itu kita sedang belajar tentang KESUNGGUHAN.
Ketika kita merasa sepi dan sendiri , maka ketika itu kita sedang belajar KETANGGUHAN.
Ketika kita harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kita tanggung, maka saat itu kita sedang belajar tentang KEMURAHAN HATI.

***
Tetap Semangat...
Tetap Sabar...
Tetap Tersenyum...! karena kita sedang menimba ilmu di Universitas Kehidupan !

Puisi ku 2012


Basamku Untukmu

Izinkan aku memberikanmu
Bingkai kata-kata dari hati
Seindah permata sehalus mutiara
Sebagai  tanda terimakasihku padamu
Atas kehadiranmu (dulu) dihatiku
Yang kini kan kujaga di dalam sanubari
Menjelma menjadi prasasti abadi dipertapaan hatiku

Latong, 20 Maret 2012


Memberi Tapi  Tak Jua Berjumpa Realita #1

Dulu kuanggap ia biasa saja
Kala datang ku sambut ia dengan mesra
Ketika kekuatan datang untuk menyambut uluran tangannya
Sungguh aku tak percaya

Ia sangat jelita
Bidadari Tuhan paling indah
Awalnya hanya untuk memberikannya rasa bahagia
Tapi kini menjelma menjadi cinta

Dulu i’tikadku hanya satu
Menyambut takdir dengan sosok sempurna
Tapi.....
Makna sempurna itu sungguh luas
Tak sanggup untukku uraikan menjadi sederhana

Tapi kini aku yakin
Kaulah yang lebih sempurna
Melebihi siapapun jua
Layaknya Khatijah bagi Muhammad

Istriku....
3 tahun sudah kita bersama
Masihkah bermakna aku untukmu
Semoga Tuhan bahagiakan dirimu dengan nikmatNya

Latong, 28 Februari 2012


Memberi Tapi  Tak Jua Berjumpa Realita #2

Annisa....
Tersebab nama itu aku mengenal sosok wanita
Annisa....
Tersebab nama itu aku mengenal makna cinta
Annisa....
Tersebab nama itu aku mengenal arti kasih sayang
Dulu aku berbagi suka duka dengannya
Karna mu jualah aku merasakan indahnya memiliki asa bahwa cinta akan berbalas
Kuberikan semuanya asa dan cita-cita
Dulu kau berkata asa hidupmu ada padaku
Tapi....
Setelah asa terajut
Setelah mimpi terwujud
Setelah ikhtiar bersimpuh peluh
Setelah cita-cita menjelma jadi nyata
Masih adakah asa itu untuk kita.......


Latong, 20 Maret 2012


Hebat


Sehebat apapun sahabat
Sekuat apapun sahabat
Kita akan menyerah pada kuasa dan kehendak Tuhan
Ada satu yang patut sahabat ingat
Nasib ada ditanganmu tapi
Takdir ada ditangan Tuhan
Aku pasrah pada kuasa dan kehendakNya

Latong, 22 Maret 2012


Kesunyian

Betapa dalam kesunyian
Betapa dalam kesendirian
Berteman dengan kesedihan
Berteman dengan kenangan

Dunia takkan selamanya indah
Adakalanya ia menjadi gersang dan fana
Memberi kita duka dan dahaga
Membagi cerita duka antara kita

Berselimut kelamnya malam
Berbaring di atas kesedihan
Terlelap di dalam kesepian
Terkenang semua kenangan

Latong, 23 Maret 2012


Dosamu dan Maafku

Dosa itu telah ku maafkan
Sebelum engkau melakukannya
Dosa itu telah ku maafkan
Sebelum semuanya terlanjur

Dosa itu telah ku maafkan
Sebelum semua luka kau goreskan
Dosa itu telah ku maafkan
Sebelum semua ini kau sesalkan
Dosa itu telah ku maafkan
Dosa itu telah ku maafkan
Dosa itu telah ku maafkan

Terimakasih untuk semua dosa indah itu.

Latong, 23 Maret 2012



Annisa


"..Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orangorang yang bertakwa" QS. Al-Furqaan (25) : 74.
"Mas, tolong embernya"
"Panci besarnya juga ..."
"Bawain kain pel sekalian mas..." Teriak istriku dari ruang tengah. Hujan ditengah malam ini membuat kami jadi kalang kabut, pas enak-enak tidur, eh ternyata bocor dimana-mana, yang paling menjengkelkan bocornya tepat diatas tempat tidur, kasur pada basah semua, jadinya tidurpun terasa nggak nyaman. Yah beginilah keadaan kontrakan kami, rumah sederhana yang baru kami kontrak. Keadaanya cukup memprihatinkan juga sebenarnya, tapi apa daya, hanya ini yang bisa kuusahakan, gajiku sebagai pekerja serabutan membuatku untuk hidup sehemat mungkin.
Selama empat bulan pernikahan kami, Alhamdulillah telah membuatku benar-benar merasakan kebahagiaan. Aku benar-benar terprovokasi oleh buku "Kupinang kau dengan hamdallah" buku pertama dari trilogi karya Fauzil Adhim yang direferensikan temenku. Pokoknya setelah baca buku itu, rasanya pengen banget nikah, abis isinya tentang indahnya pernikahan, bayangin aja, bercumbu, bermesraan kayak meremas tangan istri adalah berpahala, merontokkah dosa-dosa, gimana gak kepengin, dan banyak hal lainnya, padahal waktu itu bisa dikatakan aku masih belum siap lahir batin, harta cuman sekedarnya, kesiapan batin juga perlu dipertanyakan, pokoknya aku ingin nikah secepatnya, menyempurnakan agama, mencari teman sejati buat menemani perjuangan suci, cieeee.
Alhamdulillah doaku terkabul, Istriku anisa adalah istri yang baik, kesederhanaanya, kesabarannya membuatku kagum, dia mau menerima keadaan yang serba pas-pasan ini. Namun yang paling penting adalah kesholehannya. Ibadahnya benar-benar perlu aku kasih jempol, beruntung aku bisa mendapatkannya padahal aku masih tergolong awam terhadap agama. Istriku telah membimbingku untuk lebih dekat kepadaNya, menuntunku dijalan petunjukNya, menghiburku dikala sedang susah, de el el deh, pokoknya dia tuh istri pilihan yang telah mengeluarkanku dari kegelapan kepada cahaya, minazh zhulumaati ilannuur, jarang ada akhwat seperti
Anisa.
"he he he, lucu yah nisa kalo lagi bingung, apalagi pas teriak-teriak tadi, lihat aja muka nisa jadi merah, tapi tambah manis koq" candaku padanya. "yeeee, emangnya gula, manis, nih kain pelnya, taruh dibelakang aja" "otree bos"
Tak berapa lama, akupun kembali keruang tengah menemui istriku, Tampak istriku yang duduk kelelahan dikarpet, tampaknya hawa dingin dari hujan ini membuatnya menggigil kedinginan. "dingin yah, sini biar mas dekap" kemudian ditenggelamkan kepalanya kedadaku, kudekap erat-erat untuk mengusir hawa dingin yang menyelimuti. "badan nisa panas, demam yah " kutempelkan tanganku kekeningnya, tubuhnya terasa panas. "nggak koq mas, cuman capek aja, ngantuk lagi" "bener gak pa pa, mas cariin obat yah" "nggak usah mas, malam-malam kayak gini mana ada toko yang buka, apalagi ujan, ntar mas sendiri yang sakit"  "ya udah kalo gitu" sesaat keadaan jadi hening, aku jadi kasian sama istriku, dia tentu belum biasa hidup seperti ini, yang selalu dibayangi dengan himpitan ekonomi, fasilitas rumah tangga yang sederhana, makanan seadanya, bener-bener perjuangan.
"maafin mas Iwan yah, nisa jadi menderita kayak gini" "mas iwan ini gimana sih, dibilangan gak usah ngomongin itu lagi koq, rezeki itu Allah yang ngatur, kita yang berusaha mencari secara halal dan baik, percayalah Allah Maha Adil" istriku menasihatiku sambil memukul dadaku karena omonganku "Alhamdulillah kalo nisa mau nerima, ya moga-moga Allah memberikan kesabaran, dan melapangkan rizki pada kita" "amiin. eh ngomong-ngomong bau keringat mas iwan, ampun deh, bener-bener harum, bikin nyamuk nggak ada yang mau ndekat" candanya membuatku sedikit lebih tenang, dan dipeluknya aku makin erat, hatiku merasa tentram.
"Tapi janji ya, mo benerin atapnya, masak tiap kali hujan harus kayak gini, khan repot" timpal istriku lagi. "insya Allah deh, asal nisa mo bantuin benerinnya J" pintaku bergurau "yeeee, itu khan kerjaannya laki-laki, tapi jangan kuatir deh, ntar nisa bantu dengan doa aja ya . he he he J"
Hujan deras ini telah membuat listrik padam, keadaan menjadi gelap gulita, hanya sesekali terang jika ada kilat. Kurasakan istriku sudah mulai tertidur, tidur dalam dekapanku, dekapan erat yang tak ingin kulepaskan, aku sangat sayang padanya. Tidurlah yang nyenyak kau dipelukanku, aku tak akan mengijinkan nyamuk-nyamuk nakal mengganggu kenyamanan tidurmu, biarkan aku menjagamu, biarlah aku kan menjadi selimut kehangatan bagimu.
***
"Assalamu'alaikum, niiiis, ada tamu?" salamku saat pulang kerumah dengan membawa seseorang.
"Wa'alaikum salam" salamnya, sambil keluar menyambutku. "mb mb mbak Ani" kata istriku dengan terkejut, tampak perubahan muka yang disembunyikan, diulurkannya tangannya pada Ani. "Assalamu'alakum dek nisa, lama yah nggak ketemu" salamnya dengan senyum yang ramah. "wa'alaikum salam, iya udah setengah tahunan kayaknya, wah mbak tambah cakep aja, mari mbak masuk" Ani, kakak kelas nisa juga teman seangkatan denganku semasa kuliah, sekaligus teman SMA di kampung halaman, kami sangat akrab sekali, bahkan sempat sangat dekat, lebih dari sekedar teman, maklumlah saat itu aku masih belum begitu mengenal islam, masih awam, jadi masih merasa nggak bersalah kalo orang nyebut pacaran J. Karena satu dan lain hal, akhirnya kami harus berpisah, harus saling menjaga jarak walau sebenarnya berat rasanya, sulit untuk melupakannya (nggak perlu dicritain ya J ), namun sejak perpisahannya itu justru telah membuatku dekat dengan dienul islam yang akhirnya mempertemukanku dengan anisa. Kedatangannya kekota ini adalah menjenguk saudaranya yang dirawat di rumah sakit dekat tempat kerjaku, dan secara tak sengaja kami pun bertemu, ya kuajak aja mampir sejenak, walau sebenarnya ada yang mengganjal dihati, entahlah, aku seakan-akan lalai, nggak tahulah apa yang sedang terjadi padaku yang pada akhirnya kubawa Ani kerumahku. Aku tak bisa menipu diriku bahwa aku suka bertemu dengannya, seperti membuka kenangan yang lalu. "kapan datangnya mbak ?" "kemaren, sama keluarga koq, mau njenguk paman yang sakit" "innalillahi wa inna ilaihi roji'un, sekarang gimana keadaanya" "alhamdulillah, udah baikan, insya Allah dua tiga hari udah bisa pulang"
"syukurlah kalo gitu, udah kerja ya mbak, kayaknya sukses"
"Alhamdulillah, sudah, cukuplah untuk kebutuhan hidup, mandiri kata orang"
"wah senang yah .., trus udah punya .. ???"
Ani hanya tersenyum saja mendengar pertanyaan tersebut. Aku jadi gak enak sendiri disana, perasaan gelisah yang menyelimuti hati, aku merasa bersalah mengajaknya kesini, tapi semua sudah terlanjur, tidak lama dia mampir dirumahku, namun walau singkat sepertinya telah merubah suasana hati keluargaku.

Seminggu kemudian.
Selama beberapa hari terakhir ini, istriku terlihat berbeda, dia menjadi jarang bercanda, lebih banyak diam dan tidak sehangat dulu, mungkin kecemburuannya pada Ani merasuki hatinya, memang beberapa hari terakhir ini, aku sering bertemu dengan Ani di rumah sakit yang memang dekat dengan tempat kerjaku. Perasaan inilah yang saat ini memisahkan kemesraan diantara kami, aku juga merasa bahwa aku jarang memulai bercanda, aku sering melupakannya. Hari ini adalah hari beratku, aku baru saja di PHK dari kantorku, keadaan ekonomi yang lesu membuat kantorku harus merampingkan karyawannya. Kuputuskan untuk tidak pulang dulu, aku ingin mencari kerjaan seadanya, keadaanku ekonomi rumah tanggaku sudah cukup memprihatinkan, aku tidak bisa mengandalkan pesangon yang diberikan, aku harus mendapat kerja.
"Ya Allah berilah aku kemudahan dan kesabaran ya Allah" do'aku sambil berusaha mencari kerja. Entahlah sudah berapa banyak kantor yang kumasuki untuk mencari lowongan, hingga matahari bersembunyi di ufuk barat.
"Aku tidak pernah pulang selarut ini, istriku pasti cemas" "Assalamu'alaikum, niiis, mas pulang nih" salam ku dengan senyum mengambang, aku ingin tampil bahagia didepan istriku, aku ingin menyembunyikan kegalauan hatiku. "wa'alaikum salam" jawabnya dari dalam, namun dia tidak menyambutku, tidak seperti biasanya.
Kulihat wajahnya yang ditekuk, muram, wah marah nih. Sesaat kemudian setelah membersihkan diri, rasanya sudah tak tahan menahan lapar yang sejak tadi belum makan. "wah mas lapar nih, udah makan Nis ?" tanyaku padanya, mencoba untuk mengajak makan bersama "udah" jawabnya singkat dan ketus "eeehhmmm, baunya sedap, masak apa ya" kuhampiri meja makan, saat kubuka penutup makanan, betapa terkejutnya aku, hanya ada nasi doang, nggak ada sayur, lauk pauk, itupun nasi tadi pagi yang dihangatkan. Entahlah perasaan jengkel melanda diriku, namun aku berusaha untuk mengendalikan diri. Kuambil nasi yang udah mulai dingin tersebut, kukasih garam dan kecap. Yah walau hambar rasanya, tetap aja kumakan.
"sekarang mas iwan udah berubah"
"sudah mulai melupakan istri, sudah mulai pulang malam" "mas sudah tak menyayangi nisa lagi"
"mas ingkar janji, hiks hiks" sindiran istriku yang berada dalam ruang tengah, walau pelan tapi terdengar jelas, Aku hampir saja tidak bisa menahan amarahku, gimana tidak, aku baru di PHK, pulang dengan rasa capek dan lapar, tapi setelah pulang disambut dengan seperti ini. Dada terasa
meledak-ledak, wajahku terasa merah padam. Kuselesaikan makanku, kuhampiri istriku dengan agak marah, emosiku meluap-luap, kupandang dia dengan tajam.
"Ngomong apa sih Nis . "
"bukannya menyambut suami, malah ngomel-ngomel, aku kan capek"
ucapku tak bisa menahan emosi.
Wajahnyapun semakin ditekuk, matanya dipincingkan untuk menahan air
matanya. Diapun pergi menuju kamar dan menutup kepalanya dengan
bantal, menyembunyikan suara isak tangisnya.
"Astagfirullah" ucapku berkali-kali sambil menahan gejolak amarahku. Kuambil air wudlu, kutenangkan pikiranku, dan selalu berdzikir kepadaNya. Bahtera rumah tanggaku mulai menghadapi badai, suatu keadaan yang aku takutkan, aku tidak pernah men akan begini perasaanku, perasaan yang sangat tidak mengenakkan, perasaan yang telah merenggut kebahagian pernikahanku selama ini, perasaan yang membuat hati menjadi gelisah. Biarlah untuk sementara kubiarkan istriku tidur dikamarnya sendiri, biar dia menenangkan diri dulu, aku harus menyelesaikan permasalahan ini secepatnya biar tidak berlarut-larut, jangan sampai bahteraku pecah gara-gara masalah ini.
Di dua pertiga malamnya, kubangunkan istriku, kuajak untuk berjamaah sholat lail, sudah beberapa hari terakhir ini aku tidak melakukan bersamanya. Kulihat wajahnya udah mulai tenang walau masih muram, masih pendiam, hatinya masih kesal terhadapku. "Ya Allah, kokohkanlah bahtera hidup rumah tangga kami, segera selesaikanlah badai yang melanda keluarga kami, berilah kami kesabaran dalam menghadapi cobaanmu, dan tetapkanlah kami kedalam jalan yang engkau ridhai ya Allah .."
Penggalan do'aku setelah selesai solat malam, Tak terasa air matakupun meleleh, berdoa mengharap belas kasihanNya, memohon Rahmat dan petunjukNya. Suasananya begitu tenang, begitu sejuk dan begitu... Kulihat istriku, kupandangi dengan lembut, bulir-bulir air matanya telah membasahi pipi dan jatuh di mukena putihnya. Akhirnya kupeluk istriku dengan lembut, kudekap erat-erat, kukecup keningnya, aku ingin merasakan kebahagiaan seperti sebelumnya, aku ingin menyelesaikan masalah ini sekarang. "maafin mas yah, mas telah menyakiti nisa, jangan marah lagi yah" ucapku padanya, dia pun menundukkan kepalanya.
"eh marahnya udah selesai belum, kalo belum ntar mas cubit hidung nisa lho" candaku padanya sambil mencubit hidungnya. "masih marah, mau nggak dimasakin lagi nanti" jawabnya namun dengan nada datar.
"biarin, ntar mas beli diwarung, nisa nggak mas kasih sedikitpun" godaku
padanya.
"gimana, masih marah yah, mana pipi nisa, biar mas jewer, biar merah merona, kayak aisyah ummul mukminin istri rosul, humaira, si merah delima" godaku lagi.
Tersungging senyumnya dibalik bibirnya, sungguh tenteram hati ini melihat istriku sudah mau tersenyum lagi, wajahnya sudah mulai berseri-seri lagi.
"tahu nggak, didunia ini nisa adalah akhwat yang paling mas kasihi setelah
ibu, yang paling mas cintai lho"
"cieeee, ngrayu nih ceritanya" ledek istriku dengan tersenyum.
"udah tahu nanya, tapi seneng kan dirayu, ato mas jelek-jelekin aja. J"
"jahaatnya, masak sama istri sendiri dijelek-jelekin"
Setelah keadaan menjadi tenang, kujelaskan permasalahanku, kuceritakan tentang kepulanganku yang telat, kujelaskan hubunganku dengan Ani dan berkomitmen terhadap janji pernikahan kami. Dia pun juga minta maaf, diceritakannya juga bahwa saat ini uang belanjanya udah habis, makanya nggak heran kalo tadi malam hidangannya seperti itu. Syukurlah segala kesalahpahaman yang terjadi selesai pagi itu, justru kami semakin dekat, semakin akrab. Alhamdulillah, badai yang melanda bahtera pernikahanku telah berlalu, kebahagian kembali mengalir mengisi hari-hariku.
***
Beberapa minggu kemudian
"nyam-nyam enaq, masakannya bener-bener enak, nyuri resep dari mana nih, perasaan nggak pernah masak kayak gini" ucapku sambil merasakan lezatnya masakan istriku "he he he, enak aja nyuri, ini resep rahasia keluarga, buat acara spesial" "emang sekarang spesial ?" "yup" "special apa ya ? ultah nggak, apa sukuran mas keterima kerja yg lebih baik ya ?, tapi khan itu udah beberapa minggu lalu" "mungkin, tapi ada yang lebih spesial" wajah istriku berseri-seri, kayaknya bahagia sekali.
"udah deh nyerah, apa sih" tanyaku penasaran. Disodorkannya padaku sebuah surat. "hk, alhamdulillah, nisa hamil, alhamdulillah, aku jadi abi, nisa jadi ummi, ummi" hampir saja aku tersedak makanan dimulutku ini melihat kabar ini. Aku akan menjadi abi. Aku melonjak kegirangan seakan melupakan makananku, entah perasaan apa yang melandaku, sulit aku gambarkan kebahagian ini, kabar terindah yang kudengar, sujud syukur padaMu ilahi, aku segera menghampiri istriku.
"mi, ummi, boleh abi dengerin perut ummi, udah terasa belum jundi kecil abi ini"
"yeeee abi ini, khan baru 4 bulan bi, ya masih belum kelihatan dong" "biarin, abi pengin dengar pokoknya, tuh khan mi, jundi kecil kita lagi bertasbih sekarang, dengerin aja" kutempelken telingaku keperut istriku seperti ingin mendengarkan sesuatu. "bi, bersyukurlah pada Allah bi, bersyukurlah, alhamdulillah" "ya mi, alhamdulillah, semoga nanti anak kita menjadi anak yang sholeh dan berbakti pada orang tua" "nah sekarang ummi nggak boleh capek-capek, nggak boleh ... " wah sifat cerewetku mulai timbul, ntah apa saja yang telah aku katakan, sementara istriku hanya senyum-senyum saja mendengarnya. "emangnya ummi ini anak kecil, abi terlalu berlebihan" "wajar dong mi, inikan anak pertama kita" Malam itupun bertabur kebahagian, pikirankupun bermacam-macam, membayangkan anakku nanti, laki-laki ato perempuan, trus apa yang harus aku lakukan, pokoknya macam-macam deh, sulit melukiskannya.
***
Saat itupun datang, istriku akan melahirkan, dari hasil USG sih mengatakan kalo bayinya nanti akan kembar, satu perempuan satu laki-laki. Bingung, cemas menjadi satu ketika istriku sudah bukaan dua (katanya sih, aku sendiri nggak begitu tahu) padahal masih belum dirumah sakit, syukurlah ada tetangga yang mau mengantarkan ke rumah sakit bersalin, kontraksinya pun mulai terasa tiap lima sampai sepuluh menitan, tanda-tanda kelahiran akan tiba. "pak, mau menemani istrinya nggak, tega nggak" tanya suster pengin rasanya menemani istriku, tapi rasanya aku justru akan mengganggu suster-suster tersebut.
"nggak usah saja, saya nggak tega, nanti jadi ganggu" perasaan tegang menyelimutiku, aku hanya bisa mondar mandir didepan pintu kamar bersalinnya ".. ya Allah, berilah kami kekuatan ya Alloh, Selamatkanlah istri dan anakku ya Alloh." Lahir juga anakku, anak kembar laki-laki dan perempuan, alhamdulillah semua sehat-sehat saja istriku tampak lelah setelah melahirkan, tapi ada kebahagiaan yang terpancar diwajahnya.
"wah tampan dan cantik anaknya" "beratnya 3.6 kg dengan panjang 55 cm, lihat gagahnya anak itu" hibur suster yang membantu melahirkan. Berdasarkan kesepakatanku dengan istriku, yang laki-laki kuberi nama Sholahuddin al Ayubi yang kuambil dari tokoh panglima perang saat perang
salib, semoga dia menjadi tentara Allah dalam menegakkan islam. Yang perempuan sama istriku dikasih nama fatimah as zahra, mengambil dari nama putri kesayangan rosul, si bunga mawar yang indah dipandang, tetapi berduri jika dipegang.
Itulah kebahagian yang kudapatkan, semua baik-baik saja, istriku, anak-anakku, hanya kepada Allah segala puji-pujian. "Ya Alloh, tetapkanlah hati ini untuk selalu mencintai-Mu, Janganlah Kau palingkan wajahku kejalan yang lain, dekatkanlah hatiku hanya Kepada-Mu, kupasrahkan semua amalanku hanya kepada-Mu, jauhkanlah riya', sombong dari pandanganku, karena godaannya terlalu berat bagiku" [Ikhwan Izzuddin]

Friday, December 21, 2012

Ilmu Melihat Ikhwan Ideal 4 SKS hehehehehe!!!!!!!!!

Kuliah jodoh bersambung lagi...
=CIRI-2 CALON IDEAL=
1. Saat ta'aruf, tdk suka bertele-2, mengulur-2 dan nyambi-2.
(Ini adalah karakter tegas dan istiqomah)
2. Berpakaian sederhana dan tdk malu terlihat sdrhna/miskin.
(Ini adl karakter bersahaja dan jujur apa adanya. Byk org yg malu terlihat miskin).
3. Enggak suka curi2 SMS dg alasan ta'aruf... padahal kangen.
(Ini tandanya dia kuat menahan syahwat)
4. Saat jam sholat apakah ia tampak gelisah/tdk. Rindu ingin ke masjid.
(Ini tanda dia bgtu mencintai Alloh drpd qt. Siiip bngt)
5. Menjaga pandangan.
(ini tanda bhwa ia menjaga hatinya)
6. Pernah ngajar TPA.
(Indikasi bahwa dia pencinta anak-2, sabar dan pasti bisa ngaji)
7. Kuliah masih dibantu ortu / sendiri.
(kalau biaya sendiri tandanya dia seorg yg mandiri, pejuang tangguh dan punya impian besar).
8. Kalau ikhwan, liat kantong celana belakangnya.
(kalau tebel tandanya dia ikhwan berduit... Naaaah kalau tipis.. tandanya nyahok..)
9. Kalau akhwat, liat caranya berjilbab.
(kalau rambutnya keluar semrawut di pipi atau kening, itu tandanya dia krg care sama penampilan dan aib diri. Atau kalau jilbabnya ketat muter2 di leher, itu indikasi dia mau bunuh diri atau gampang masuk angin, jadi dibuntel rapet metetet...)
10. kalau ikhwan rambutnya dispike.
(indikasinya dia ngefans banget sama monkey. Ga percaya? liat aja di BonBin atau prapatan lampu merah. Monyet hiburan itu secara alamiah, rambutnya terspike sejak lahir...)
11. Kalau akhwat pake jilbab dan gamis berwarna-warni.
(Itu tandanya dia sembarangan nyuci baju ampe kelunturan ancur...)... wah ruwet ini...

Yang mau ngeshare bagi ilmu... silakan aja bebas...
Smga bermanfaat...

Pak Tua dan Kereta

Pernahkah Anda mendengar cerita Pak Tua dan kereta api? Makna yang dikandung cerita ini demikian lekat dengan kehidupan kita sehari-hari, akan tetapi sering kali kita lalaikan begitu saja. Jika Anda belum pernah mendengarnya, maka inilah ceritanya...

Suatu ketika, seorang kakek dengan penampilan yang cukup berwibawa masuk ke gerbong sebuah kereta api. Kakek tersebut terlihat cukup tua dan berwibawa hingga siapa saja yang melihatnya pasti menaruh hormat kepadanya. Seperti penumpang lainnya, Si Kakek tentu mencari tempat duduk yang cocok untuknya karena kereta api akan jalan sebentar lagi. Ia telusuri deretan bangku demi bangku untuk mencari tempat duduk yang kosong.

Pertama kali ia melalui bangku berisi anak-anak yang lagi asyik bermain;

"Assalaamu'alaikum?", sapanya.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakaatuh, Selamat datang Kek...", jawab mereka.

"Maaf anak-anak, adakah tempat duduk yang kosong untukku?" tanya si Kakek.

"Oh... sayang sekali Kek, sebenarnya kami siap membantuKakek dengan senang hati karena Kakek adalah orang yang demikian kami hormati. Akan tetapi kami masih anak-anak yang gemar bermain, kami khawatir jika Kakek akan terganggu dengan kegaduhan kami selama di perjalanan, Kakek cari tempat duduk lainnya saja", jawab mereka.

Maka Si Kakek pindah ke deretan bangku berikutnya... di situ ia mendapati muda-mudi yang sedang asyik berpacaran. Mereka duduk berduaan dengan mesra sambil sesekali melantunkan bait-bait puisi yang romantis:

"Assalaamu'alaikum?", sapanya.

"Wa'alaikumussalaam warahmatullahi wabarakaatuh, selamat datang Kek, ada yang bisa kami bantu?" kata mereka.

"Hmm... maaf adik-adik, adakah tempat kosong untukku?" tanya Si Kakek.

"Oh Kek, tentu ada... akan tetapi sebagaimana yang Kakek lihat, kami adalah anak-anak muda yang sedang asyik berbulan madu... kami khawatir Kakek akan merasa risih melihat kami bermesraan selama di perjalanan. Karenanya, lebih baik Kakek mencari tempat duduk lainnya" jawab mereka.

Sang Kakek kembali melanjutkan perjalanannya menyusuri gerbong kereta tersebut hingga ia sampai di deretan kursi yang ditempati oleh para pengusaha. Mereka sedang asyik membicarakan proyek-proyek besar yang sedang atau akan mereka garap. Sambil membentangkan peta usaha mereka terlibat dalam pembicaraan serius hingga salam hangat yang penuh wibawa tersebut terdengar...

"Assalaamu'alaikum warahmatullahi wa barakaatuh!" kata Sang Kakek.

"Oh.. Wa'alaikumussalaam warahmatullaahi wa barakaatuh... Ada apa Pak?" jawab mereka.

"Maaf, bisakah bapak-bapak geser sedikit untuk memberiku tempat duduk?" pinta Si Kakek.

"Kakek yang terhormat, sebenarnya Kami senang hati menerima Kakek di sini... akan tetapi Kakek lihat sendiri bahwa kami sibuk membicarakan bisnis dan usaha kami. Kami khawatir Kakek akan terganggu dengan kesibukan kami selama di perjalanan nanti... jadi, sebaiknya Kakek cari tempat lain saja", jawab mereka.

Demikianlah, lagi-lagi Si Kakek harus kembali berjalan terhuyun-huyun di tengah gerbong kereta api untuk mencari tempat duduk. Demikian seterusnya, tiap kali ia melewati sederetan tempat duduk selalu ada saja alasan mereka untuk menolaknya. Mereka memang menghargai Si Kakek mengingat usianya yang telah lanjut dan pancaran wibawanya, akan tetapi ujung-ujungnya mereka tidak juga memberinya tempat.

Akhirnya, setelah menyusuri gerbong dari ujung, tibalah Sang Kakek di deretan kursi terakhir... Nampak di situ sebuah keluarga duduk bersama. Seorang ayah dengan baju takwa dan pecinya, lalu ibu dengan jilbab dan busana muslimahnya dan dua orang anak mereka yang masih kecil namun sopan-sopan.

Melihat Kakek yang nampak kecapaian tadi, kontan si Ayah berkata:

"Assalaamu'alaikum Kek, ada yang bisa kami bantu?"

"Wa'alaikumussalaam warahmatullahi wa barakaatuh, oh terima kasih banyak...", sahut Si Kakek.
(Belum lagi si Kakek mengutarakan hajatnya, lelaki tersebut segera menimpali):

"Muhammad, ayo kamu duduk sama Abi di sini; dan Ahmad, kamu geser ke sebelah sana... biar Kakek duduk di sampingmu", kata Sang Ayah kepada kedua anaknya. Mereka pun segera menuruti perintah ayahnya dan memberikan tempat duduk bagi Si Kakek.

Alangkah bahagianya Si Kakek mendapat perlakuan baik seperti itu. Bukan saja senang mendapat tempat duduk, akan tetapi ia lebih bahagia karena merasa dihormati dan dihargai oleh mereka. Kepenatannya mencari tempat duduk selama ini sirna seketika begitu ia mendapat tempat yang cocok tersebut.

Priiiit!!! Bunyi peluit tanda kereta segera berangkat terdengar, dan perjalanan pun dimulai. Seperti biasa, dalam perjalanan kereta tersebut singgah di beberapa stasiun sebelum berhenti di kota tujuan. Dan tiap kali kereta tersebut berhenti, selalu ada penjaja makanan yang menawarkan dagangannya kepada para penumpang. Nah, ketika berhenti di stasiun pertama, terdengar suara seorang pedagang asongan yang menawarkan berbagai makanan ringan, maka Si Kakek memanggilnya. Ketika orang tersebut datang, Si Kakek berkata kepada keluarga yang duduk bersamanya: "Ayo, ambil apa saja yang kalian inginkan.. jangan malu-malu".

Maka mereka pun memesan semua makanan yang mereka suka.. lalu Si Kakek mengeluarkan dompetnya dan membayar semuanya. Kontan seluruh penumpang bengong melihat kejadian tersebut. Mereka berbisik: "Wah, kaya juga ternyata Kakek itu.. enak ya, ditraktir makan sesukanya.."

Tak lama lagi, bagian restorasi pun lewat.. seperti biasa, mereka menawarkan menu-menu spesial seperti nasi rames, nasi goreng, ayam goreng dan sebagainya. Si Kakek kembali memanggilnya dan menawarkan kepada keluarga tadi untuk memesan apa saja yang mereka inginkan.. lalu membayar seluruhnya. Maka para penumpang lainnya makin heran dengan pemandangan tersebut, dan mereka mulai menyesali perbuatan mereka yang menolak Si Kakek untuk duduk bersama mereka sebelumnya.

Beberapa jam kemudian, kereta api tadi singgah di stasiun berikutnya. Maka terdengarlah suara penjaja permen cokelat yang menawarkan dagangannya. Maka ia pun dipanggil oleh Si Kakek dan untuk ketiga kalinya ia menawarkan kepada keluarga tersebut untuk memilih cokelat apa yang mereka inginkan. Setelah masing-masing mengambil sesukanya, Si Kakek kembali mengeluarkan dompetnya dan membayar seluruhnya. Lagi-lagi para penumpang dibikin heran dengan pemandangan tersebut dan makin menyesal.

Akhirnya, setelah menempuh beberapa jam perjalanan, tibalah kereta api di stasiun tujuan.. namun, ada suatu hal yang tidak biasanya terjadi di sana. Para penumpang menyaksikan ada konvoi besar yang menyambut kedatangan kereta tersebut. Mereka melihat para pejabat dan sejumlah pasukan siap siaga di kanan-kiri gerbong kereta. Lalu begitu kereta berhenti, masuklah seorang laki-laki dengan pakaian kebesaran dengan dikawal oleh beberapa orang memeriksa bangku kereta satu persatu. Betapa kagetnya para penumpang ketika mendapati bahwa orang ini adalah Bapak Presiden yang khusus datang untuk menjemput tamu kehormatannya.

Namun, mereka lebih kaget lagi ketika tahu bahwa tamu kehormatan tersebut adalah si Kakek tua yang duduk di akhir gerbong, yang awalnya mereka tolak untuk duduk bersama mereka.

Begitu menghampiri Si Kakek, Bapak Presiden langsung memeluknya erat-erat dan menyalaminya dengan hangat. Ia pun menawarkan agar Si Kakek dijemput dengan mobil pribadinya untuk diantar ke istana dan mendapat jamuan spesial.. ya, bahkan sangat spesial!!

Sang Kakek menerimanya dengan senang hati, namun dengan syarat bila keluarga yang duduk bersamanya juga mendapat perlakuan sama. Presiden pun menerima permintaannya dengan senang hati, dan saat itulah para penumpang yang ada di gerbong tadi menyesal luar biasa atas penolakan mereka.. mereka berharap andai saja mereka membiarkan Kakek tersebut duduk bersama mereka dan menghentikan sejenak kesibukan mereka untuk memberinya perhatian, atau meluangkan sedikit waktu dan tempat agar Kakek tadi dapat duduk bersama mereka.. atau.. tapi sayang, semuanya telah terlambat dan perjalanan telah berakhir.. yang tersisa hanyalah penyesalan demi penyesalan.

Nah, saudara pasti bisa menebak siapakah Kakek tersebut?

Benar.. dialah.. agama.. yang selama ini kita hargai dan kita hormati akan tetapi sering kali kita kesampingkan dalam hidup ini. Ketika nilai-nilai agama hendak ditanamkan ke anak-anak, kita menolaknya dengan alasan: "Khan mereka masih kecil.. biarlah mereka bebas bermain, bebas berpakaian, dan lain-lain.. belum saatnya mereka disuruh menjadi orang 'alim". Dan akhirnya masa kanak-kanak terlewatkan begitu saja.

Kemudian ketika mereka beranjak dewasa kita pun menolaknya dengan alasan: "Kasihan kalau remaja harus dikekang dengan aturan agama, tidak boleh bebas bergaul dan berteman dengan lawan jenis.. atau, kasihan kalau mereka harus mengisi bulan madu dengan acara-acara keagamaan, biarlah mereka menikmatinya terlebih dahulu.. dan semisalnya", maka masa itu pun terlewatkan juga.

Kemudian ketika mereka telah beranjak dewasa dan mulai tersibukkan dengan berbagai pekerjaan, lalu datang 'tawaran' untuk menerapkan agama dalam kehidupan mereka, suara sumbang tersebut kembali terdengar.. "Wah, kita sekarang lagi sibuk-sibuknya mengurus perusahaan, proyek, bisnis dan lain sebagainya.. kita tidak ada waktu untuk mempelajari Islam dan menerapkannya sedemikian rupa".

Akhirnya umurpun berlalu demikian cepat tanpa mereka sadari dan tibalah masing-masing di stasiun akhirnya.. tempat mereka menuai hasil dari yang selama ini mereka usahakan.. ajal mereka telah habis dan kesempatan itu telah berlalu. Mereka hanya bisa bengong dan menyesal menyaksikan orang-orang yang selama ini mereka anggap 'kolot', 'sok alim' dan lain sebagainya karena demikian menerapkan ajaran agama: mereka iri luar biasa menyaksikan besarnya penghargaan yang diberikan atas kesediaan mereka untuk bersama Si Kakek (baca: Islam) ketika orang-orang menolaknya.. ternyata itu semua membuahkan hasil yang tak diduga: Kenikmatan selama perjalanan (baca: dunia) dan kebahagiaan distasiun tujuan (baca: akhirat)..

Demikianlah, semoga pembaca terinspirasi dengan kisah ini..

Sumber: blog Abu Hudzaifah Al Atsary

Bismillah.. Baca Yuk Artikel Islami : "Air Susu Ibu, 20 Kali Lebih Hebat" hanya ada dipage Apple Insya Allah Bermanfaat

Bagikan tausiyah ini kepada teman-temanmu dengan meng-klik 'bagikan'/'share' dan undang temen2mu gabung dg klik ‘Invite Your Friends!’

Sunday, December 16, 2012

Anugerah Itu Indah

BERKAT"

Ada seorang Pria yang buta huruf bekerja sebagai penjaga sekolah. Sudah ± 20 tahun dia bekerja disana. 

Suatu hari kepala sekolah itu digantikan dan diterapkan aturan baru. Semua pekerja harus bisa membaca dan menulis maka penjaga yang buta huruf itu, terpaksa tidak bisa bekerja lagi, dia di PHK dari pekerjaanya. 

Awalnya, dia sangat sedih. Dia tidak berani langsung pulang ke rumah dan
 memberitahukan istrinya.

Dia berjalan pelan2 menelusuri jalanan.

Tiba² muncullah ide untuk membuka kios di jalanan itu. Tidak disangka, usahanya sukses, dari satu kios sampai jadi beberapa kios.

Kini dia jadi seorang Pengusaha yang sukses dan kaya.

Suatu hari, dia pergi ke Bank untuk membuka rekening, namun karena buta huruf, dia tidak bisa mengisi formulir sehingga harus dibantu karyawan Bank dalam mengisi Form pembukaan rekeningnya.

Karyawan Bank berkata, : "Wah, Bapak buta huruf saja bisa punya uang sebanyak ini, apalagi kalau bisa membaca dan menulis, pasti Bapak lebih kaya lagi"

Dengan tersenyum dia berkata, : "Kalau saya bisa membaca dan menulis, saya pasti masih menjadi penjaga sekolah"

Yap benar ...apa yang terlihat seperti musibah, bisa saja BERKAT."

Dibalik masalah, Pasti ada Berkat...?

Jadi sikapilah dengan SABAR & BIJAK ...

Lakukan bagian kita secara maksimal dan biarlah TUHAN melakukan bagianNYA... Sekalipun seolah² tiada pertolongan dan jalan keluar dalam masalah dan pergumulan hidup kita.

MENGALIRLAH SEPERTI AIR dan JANGAN BERONTAK MENYALAHKAN TUHAN, Karena manusia hanya mengetahui apa yang di depan mata, Tetapi TUHAN MENGETAHUI JAUH KE DEPAN TENTANG RENCANA YANG INDAH BAGI MEREKA YANG PERCAYA AKAN KASIH SAYANG DAN PERTOLONGAN-NYA (*)

BERKAT (*)Tak selalu berupa emas, intan permata atau uang banyak.

Bukan pula saat kita tinggal dirumah mewah dan pergi bermobil......

Namun BERKAT adalah ....Saat kita kuat dalam keadaan putus asa....

Mampu tetap bersyukur ketika tak punya apa-apa......

Mampu tersenyum saat diremehkan...

Mampu tetap taat walau hidup teramat berat.

Bismillah.. Baca Yuk Kisah Inspirasi : "BILA ROH MENINGGALKAN TUBUH" hanya ada dipage Apple
Insya Allah Bermanfaat

Cinta dan Konsekuensi

CINTA menuntut PENUNGGALAN kekasih, dan tidak MEMADUNYA dengan yang lain,,,ini merupakan hukum sekaligus konsekwensi cinta sejati. "tidak bisa ada dua cinta di dalam hati. Tidak ada dua sembahan di langit."

ketika potensi cinta terbagi ke beberapa tempat, maka cinta itu akan melemah. Renungkan firman Allah berikut ini,,

"Wahai Nabi! Taqwalah engkau kepada Allah dan janganlah engkau ikuti orang orang yang kafir dan orang-orang munafiq . Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. Dan ikutilah apa yang telah diwahyukan dari Tuhan kepadamu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. dan bertawakkallah kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai pemelihara." (al-Ahzab: 1-3)

lihatlah bagaimana Allah memerintahkan Nabi saw, bertakwa kepda-Nya, yang meliputi penunggalan(pengesaan)-Nya dgn mengikuti perintah dan larangan-Nya karena CINTA, takut, dan berharap kepada-Nya. karena takwa tidak akan sempurna kecuali dengan itu semua. Juga dgn mengikuti wahyu yang diturunkan kepadanya, yang menuntut pula beliau untuk meninggalkan perintah selain dari Allah. Takwa tersebut juga mesti di ikuti dengan rasa tawakal, berserah diri kepada-Nya. ini meliputi penyandaran hati hanya kepada Allah semata, percaya penuh kepada-Nya, dan tenang bersama-Nya, tidak kepada selain Dia.

kemudian Allah berfirman,

"Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya...."(al-Ahzab : 4)

maknanya, bahwa hati hanya memiliki satu arah. Jika ia tlah condong pada satu arah, maka ia tidak akan condong pada arah lain.

Abu Muhammad bin Hazm menentang orang yang menyatakan dirinya mampu mencintai lebih dari satu ia mengungkapkannya lwat syair:

"Hanya pendusta yang mengaku punya dua cinta,
seperti dustanya kaum Majusi dalam pokok agama.
Pikiran yang normal itu cuma satu,
tidak mengetahui pencipta selain Sang Pemurah.
Hati juga hanya satu, 
maka tidak mungkin berhasrat pada yang lainnya,
baik jauh ataupun dekat
Di dalam syariat cinta, orang yang ragu akan jauh dari kebenaran.
Demikian juga dengan agama yang hanya satu dan lurus, 
maka kafirlah orang yang mengaku punya dua agama."

Jadi Ibnu Hamz berkesimpulan, amat keliru bila ada orang yang menganggap dapat mencintai dua orang yang berlainan, serta dapat jatuh cinta pda dua pribadi yang berlainan. Itu hanya BENAR bila dilihat dari NAFSU SYAHWAT saja. Dalam makna kiasan (majaz), bisa saja disebut cinta, tapi bukan dalam arti yang sebenarnya. Tentang diri pecinta, tidak akan ada kebaikan jika ia cendrung pada agama dan dunia sekaligus. Sebagaimana dengan orang yang mengaku bisa mencintai dua pribadi sekaligus.

jadi kesimpulan dari itu semua; bahwa cinta adalah penghambaan diri kepada Sang Pencipta disebut "TAUHID"

lalu bagaimana dengan orang pacaran? mereka juga menyebutnya cinta?

itu menurut pemikiran mereka yang lepas dari tuntunan Al Quran, na'uzubillah dalam pemahaman cinta dalam Al Quran yang sebenarnya mereka adalah para penyembah MANUSIA, yaitu pacarnya,,,

semoga bermanfaat,,,

*Silahkan di bagikan*

Friday, December 14, 2012


Muhith Muhammad Ishaq. Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Dirasah Islamiyah Al Hikmah, Jakarta. Anggota Badan Pengembangan Yayasan Islamic Center IQRO Pondok Gede Bekasi.Abu Thalhah adalah satu di antara sahabat Anshar yang memiliki kekayaan
Muhith Muhammad Ishaq. Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Dirasah Islamiyah Al Hikmah, Jakarta. Anggota Badan Pengembangan Yayasan Islamic Center IQRO Pondok Gede Bekasi.
  dan kebun- kebun kurma yang cukup luas. Di antara kebun-kebun kurma itu adalah kebun yang disebut Bairaha. Kebun ini sangat ia berkesan di hatinya tidak hanya karena letaknya yang menghadap ke masjid Nabawi, tetapi di kebun itu pula Rasulullah saw pernah singgah dan minum airnya yang segar. Maka kebun itu menjadi kekayaan yang lebih dicintainya, dibandingkaan dengan kebun-kebun lainnya.
Pesona kebun yang begitu indah dan berkesan itu mendapatkan kesempatan untuk dinaikkan nilainya menjadi kebaikan bernilai tinggi yang mengangkat seseorang kepada derajat kemuliaan. Turun ayat Allah dalam Al Qur’an yang membuka jalan kebaikan dengan harta kekayaan. Firman Allah: “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.” QS. Ali Imron: 92
Semangat para sahabat untuk memuliakan dirinya di hadapan Allah SWT dengan apapun yang mereka miliki mendapatkan ruang aktualisasi. Abu Thalhah datang menemui Rasulullah saw untuk dapat berbuat kebaikan dengan harta kekayaan yang paling dicintainya. “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah SWT telah berfirman: “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai….” Dan kebun Bairaha adalah kekayaan yang paling berkesan di hati, maka sekarang saya sedekahkan kebun itu hanya karena Allah, saya berharap mendapatkan kebajikan, dan menjadi tabungan saya di sisi Allah. Ya Rasulallah, silahkan Engkau bagikan sesuai yang Engkau inginkan”.
Semangat para sahabat untuk bersegera dalam kebaikan dan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah, membuat mereka cepat merespon setiap seruan yang datang dari Allah. Keyakinan mereka akan akhirat membuat mereka memandang rendah dunia betapapun indahnya. Kebun yang sudah sangat berkesan di hati itu akan sangat kecil nilainya dibandingkan dengan peluang mendapatkan kebajikan di sisi Allah SWT.
Dan untuk melaksanakan kebaikan itu Abu Thalhah meminta pandangan Rasulullah saw. Sebuah potret indah tentang perpaduan antara semangat beramal dan meminta bimbingan orang yang kompeten dan memliki kemuliaan dalam melaksanakan kabaikan-kebaikan. Abu Thalhah tidak jalan sendiri melakukan apa yang diinginkannya  dengan dalil keikhlasan dalam beramal, tetapi ia berkomunikasi dan berkordinasi agar distribusi sedekahnya itu mendapatkan persetujuan dari Rasulullah saw. Sebuah gambaran indah tentang amal jam’ai, kerja berjamaah. Inspirasi, komunikasi, dan  kordinasi dalam melakukan aksi.
Mendengar semangat Abu Thalhah dalam bersedekah Rasulullah saw mengapresiasinya dengan bersabada: “Bakhin (ungkapan pujian dan kekaguman atas pekerjaan besar/luar biasa). Itu harta yang menguntungkan, itu harta yang menguntungkan!”. Begitulah ekspresi seorang pendidik ketika melihat ada prestasi kebaikan pada anak didiknya. Rasulullah saw tidak pelit dengan kalimat-kalimat pujian kepada orang yang melakukan perbuatan terpuji. Tidak cukup sekali ungkapan itu disampaikan, bahkan Rasulullah saw mengulanginya hingga dua kali.
Rasulullah saw kemudian menyampaikan saran kepada Abu Thalhah “ Sesungguhnya saya berpendapat agar engkau bagikan kebunmu itu kepada kerabat-kerabatmu”.
Sebuah jawaban bijak dari seorang pemimpin bijak. Bahwa kesalihan seseorang di sisi Allah dapat dicapai tanpa harus kehilangan kebaikan di sisi manusia. Rasulullah saw mengajarkan kepada Abu Thalhah cara menyambung silaturrahim yang efektif adalah dengan berbagi. Bersedekah kepada kerabat dekat memberikan nilai lebih, tidak hanya pelipatan tujuh ratus kali lipat seperti yang telah Allah janjikan, tetapi juga memberikan makna silaturrahim yang sangat tinggi nilainya dalam Islam.
Inilah kenyataan yang tidak bisa diingkari oleh siapapun. Seseorang akan dinilai baik oleh sesama manusia adalah karena pemberiannya. Dan seseorang akan dinilai buruk oleh sesama manusia jika pelit apalagi menolak memberi ketika diminta. Baik buruk seseorang sering diukur dari pemberiannya.
Pandangan Rasulullah saw ini juga sekaligus mengajarkan ketulusan seorang pemimpin, tidak ada rasa tama’, berharap memiliki apa yang ada pada orang lain. Dan bahkan kebun indah yang sangat berkesan di hati Abu Thalhah dan diserahkan itu, tidak ada keinginan Rasulullah saw untuk mendapatkan sedikitpun darinya. Padahal Abu Thalhah telah menyerahkannya kepada Rasulullah saw. Inilah sifat utama yang membuat seseorang dapat terus dicintai oleh sesama manusia, sifat tidak tama’/mengharapkan apa yang ada di tangan orang lain.
Setelah mendapatkan arahan Rasulullah saw dalam membagi kebunnya itu kemudian Abu Thalhah membagikannya kepada para kerabatnya. Termasuk kepada sahabat Ubay bin Ka’b dan Hassan bin Tsabit yang memiliki kedekatan kekerabatan dengan Abu Thalhah pada kakek ke tujuhnya.
Bairaha meningkatkan derajat Abu Thalhah pada ketinggian martabat di sisi Allah SWT sekaligus mendekatkannya dengan sanak kerabatnya. Wallahu a’lam

Diasuh Oleh: Muhith Muhammad Ishaq. Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Dirasah Islamiyah Al Hikmah, Jakarta. Anggota Badan Pengembangan Yayasan Islamic Center IQRO Pondok Gede Bekasi.

sumber: Sabili online

Info Perguruan Tinggi Kedinasan yg mungkin bermanfaat buat anak


Info Perguruan Tinggi Kedinasan yg mungkin bermanfaat buat anak, keponakan, atau anak2 lain yang ingin kuliah tapi ga ingin membebani biaya kuliah kepada orang tua. Selain itu, setelah tamat kuliah, langsung ditempatkan di Kementerian/Lembaga RI yg terkait:
1. STIS – di bawah Badan Pusat Statistik (dapat uang saku per bulannya Rp. 850.000), pendaftaran online (di www.stis.ac.id). Lokasi kuliah Jakarta
2. AKAMIGAS-STEM – Akademi Minyak dan Gas Bumi di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI. Lokasi kuliah Cepu, Jawa Tengah (Kawasan Rig dan pengeboran minyak) – Info bisa dilihat di www.akamigas-stem.esdm.go.id
3. MMTC – Sekolah Tinggi Multi Media Training Center di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo), pendaftaran online (di www.mmtc.ac.id). Lokasi kuliah di Yogyakarta
4. STSN – Sekolah Tinggi Sandi Negara – di bawah Lembaga sandi Negara, pendaftaran online diwww.stsn-nci.ac.id Lokasi kuliah di Bogor
5. STKS – Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial di bawah Kementerian Sosial RI. Pendaftaran offline di Kemenkes RI, Bandung, Yogyakarta, Padang, Banjarmasin, Makassar, Jayapura, Palu. Info diwww.stks.ac.I'd
6. STPN – Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional di bawah Badan Pertanahan Nasional RI. Pendaftaran online di www.stpn.ac.id Lokasi kuliah Yogyakarta
7. IPDN – Institut Pemerintahan Dalam Negeri di bawah Kementerian Dalam Negeri RI. Pendaftaran offline di Bagian Kepegawaian Daerah Kabupaten/ Kota seluruh Indonesia. Lokasi kuliah Jakarta, Pekanbaru, Manado, Bukittinggi, Makassar.
8. AKIP – Akademi Ilmu Permasyarakatan di bawah Kementerian Hukum dan HAM. Pendaftaran online di www.depkumham.go.id atau www.ecpns-kemenkumham.go.id Lokasi kuliah di Depok.
9. STTT – Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil di bawah Kementerian Perindustrian RI bekerja sama dengan Pemerintah Jerman. Pendaftaran offline langsung ke kampus STTT.
Mhn kiranya utk membantu menyebarkan ke saudara2 kita yg lain yg kebetulan duduk di kls 3 SLTA dan membutuhkan info ini .

sumber: Sabili online

Sunday, December 9, 2012

DOWNLOAD RPP DAN SILABUS BERKARAKTER PENJAS / PJOK SD


Kegunaan dan kemanfaatan pendidikan jasmani yang diterapkan pada anak-anak usia SD sudah diakui oleh masyarakat umum, dan telah menjadi kenyataan pada dewasa ini bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian integral pendidikan penting dalam persiapan secara menyeluruh bagi perkembangan manusia.

Apabila program pengajaran pendidikan jasmani yang diselenggarakan di sekolah (khususnya SD) dapat terorganisasikan dengan baik akan dapat memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi pertumbuhan dan perkembangan murid-murid di SD, baik pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani yang harmonis, maupun dalam rangka menyiapkan murid-murid secara psikologis yang mengarah kepada usaha-usaha keras yang sangat berguna untuk meningkatkan kemantapan jasmani dan rohani dalam membantu mengembangkan kemampuan dan kepribadian; yang sangat besar pengaruhnya terhadap penyesuaian diri di dalam lingkungannya.

Seperti yang sudah ditulis sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengembangkan Pendidikan Karakter secara terintegrasi dalam pembelajaran pada semua mata pelajaran di semua jenjang dan jenis pendidikan, termasuk mata pelajaran PENJAS SD. Pendidikan karakter secara terintegrasi dalam pembelajaran merupakan hal yang baru bagi sebagian besar guru SD di Indonesia.

Oleh karena itu, dalam rangka membantu guru SD dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berkarakter Mata Pelajaran PENJAS SekolahDasar.Net memberikan contoh RPP berkarakter Bahasa PENJAS kelas 1-6. Beberapa contoh RPP Berkarakter PENJAS dapat didownload di link di bawah ini. Kemudian diharapkan guru mampu untuk mengembangkan sendiri.
RPP PENJAS / PJOK Berkarakter Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 SD

Dalam rangka membantu guru SD dalam menyusun Silabus berkarakter SekolahDasar.Net memberikan contoh silabus berkarakter. Dalam hal ini khususnya dalam menyusun Silabus Berkarakter untuk PENJAS SD. Silabus Berkarakter disertai pedoman untuk guru dalam melaksanakan pendidikan karakter dan beberapa contoh Silabus Berkarakter dapat didownload di link di bawah ini. Kemudian diharapkan guru mampu untuk mengembangkannya sendiri. 
Silabus PENJAS / PJOK Berkarakter Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 SD


Cara Mendownload:
Klik pada RPP atau Silabus yang diinginkan. Lalu nantinya Anda akan dibawa ke halaman Ziddu, kemudian klik tombol Download, Anda akan diminta memasukan Verification Code, ketik sesuai kode yang muncul lalu klik tombol Download. Terakhir akan muncul jendela baru (pop up) untuk pilihan membuka file atau menyimpan, pilihlah simpan berkas lalu Ok.  

Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2012/05/download-rpp-dan-silabus-berkarakter.html#ixzz2EcXT6Ynl

Komentar anda