Saturday, December 1, 2012

Semangatnya Kita, Lemahnya Mereka

Suatu Benda jika dilempar keatas, tidak akan turun kebawah kecuali setelah melewati satu tahap diam diatas. Pasti ada tahapandiam, meski sejenak, kemudian barulah turun. Bola yang ditendang keatas, takkan turun kecuali setelah berhenti sejenak di atas, itu contohnya. Kondisi berhenti dan diam diatas sebelum turun, adalah fase stagnasi, yang tidak begitu tertangkap oleh mata karena umumnya sebentar. Tapi Kondisi ini terjadi.

Saudaraku, tahukah kita bila sebenarnya, ternyata keimanan kita juga mengalami hal serupa. Bahwa takkan pernah ada kondisi menurun tiba-tiba. Keimanan tidak menurun setelah menanjak naik dan berada diatas, kecuali melewati situasi amal-amal terhenti beberapa saat. Tidak akan pernah terjadi, penurunan ibadah secara cepat dan tanpa ada termin stagnasi terlebih dahulu. Dalam hal ini, keimanan akan menurun setelah kita mengalami jumud, diam, yang mungkin tidak begitu dirasakan. Persis seperti kondisi bola tadi. Kita semua pernah mengalami stagnasi keimanan itu, sebelum kemudian mengalami penurunan. Kita pasti pernah menjalani hidup dalam suasana keimanan yang hangat dahulu, dalam majelis-majelis ilmu dan dzikrullah, dalam lingkungan yang kerap mendorong kita untuk memperkuat keimanan, memperbanyak mengingat Allah, meningkatkan kesalihan dan amal. Namun dalam rentang waktu tertentu, bagi sebagian kita ini sudah menjadi kenangan. Menjadi kisah cerita di pojok ingatan.

0 comments:

Post a Comment

Komentar anda