Saturday, December 25, 2010

catatan dyari putri

Dy..
Pa kabar hari hari ini ? semoga aku masih sehat dan masih bisa menikmati terangnya matahari. Amin....

Aku datang lagi untuk menggoreskan tintaku di tubuhmu maaf ya Diary.... kau adalah sahabat terbaikku yang mana dengan sabar dan ikhlas menerima semua kenanganku hari ini walalupun mungkin jika kamu bisa berteriak maka kaupun akan teriak karena kesakitan, namun itu tak kamu lakukan karena kau tahu apa yang terjadi padaku.

Dy....
Hari ini aku senang sekali, aku ikut acara pelatihan yang diadakan oleh teman-temanku, sangat senang sekali. Aku harap kau juga merasakan kebahgiaan ini juga. Oya tadi aku juga ikut permainannya lo dy, tapi aku tak ingat apa nama permainannya yang jelas sangat seru. Aku harap aku bisa menyimpan kenangan ini dy...aku tak ingin semua kenanganku hilang.....setidaknya kenanngan hari ini saja, penyakit ini sangat menyiksaku Dy benar-benar sangat meyiksaku, ingin rasanya aku protes Dy kepada tuhanku atas kondisiku. Secara perlahan semua kejadian ataupun aktivitas yang aku lakukan setiap harinya hilang entah kemana. Betapa meyedihkannya hidup tanpa ada kenangan apapun sampai akhir hidupnya.

Kondisiku juga semakin memburuk, masalah pencernaan, masalah pernafasan, dan juga sakit kepala yang sangat meyiksa. Setiap kali sakit kepala itu datang maka hilanglah sudah..........

Dy...
Mungkin dengan cara ini aku tahu bahwa aku pernah punya kenangan.


Bandar Lampung,...........

CINTA PUTRI UNTUK AYAH

Di pinggiran sungai kotor di kota bandar lampung, seorang anak kecil duduk termenung sendiri menatap nanar kedepan. Tak ada harapan yang terlintas dikepalanya. Putri namanya itu yang aku ketahui, dengan pakaian yang tak layak lagi dia duduk mengamati lalu lalang kendaran bermotor dihadapannya. Aku tak tahu apa yang dia fikirkan. Aku mengenalnya kurang lebih satu tahun yang lalu ketika aku hendak dijambret dan putrilah yang menolongku dan sejak itulah aku akrab dengannya. Anak yang polos, lugu namun tepancar kebaikan hatinya, diantara teman-temannya dia yang paling diam namun senyum tak pernah lepas dari wajahnya.
“ apa yang kau fikirkan ?” tanyaku pelan sambil duduk disampingnya.
Lagi-lagi tak pernah dijawab, putri hanya diam sambil tersenyum simpul. Aku terdiam.
“kakak punya sesuatu untukmu, mau ?” ujaku sambil memberikan sebatang coklat murahan kepadanya, lagi-lagi senyuman yang aku terima darinya.
“ enak lo “ ujarku kembali menawarkan coklat itu lagi. Putri merespon.
“ terima kasih, kak.” Jawabnya sambil mengambil coklat dari tanganku. Aku sangat senang, awal yang bagus.
“ sangat ramai ya,?” tanyaku membuka percakap. Putri menganggukkan kepala sambil asyik menikmati coklatnya.
“apakah kau merindukan seseorang ?”
Putri terdiam, sikapnya berubah dan pergi meninggalkanku sendiri yang kebingungan dan penuh pertanyaan di kepalaku. Aku menghela nafas panjang, apakah aku melakukan kesalahan yang membuat putri marah kepadaku.
Segera ku tinggalkan tempat itu untuk mencari putri dan meminta maaf. Putri tak ada digubuknya, aku semakin bingung,
“ budi, kamu melihat putri? Tannyaku
“ kepadang rumput kak, tadi dia menangis.” Jawab budi.
Aku terkejut, putri menangis, aku sangat merasa bersalah kepadanya. Ku langkahkan kaki menuju padang rumput yang sebenarnya hanya sebuah lahan kosong yang luas tapi tak terawat sehingga banyak ditumbuhi ilalang.
“ putri.....putri.........” teriakku memanggilnya tapi tak ada yang menyahut, aku semakin gusar.
Dan akhirnya aku menemukannya setelah mencari kemana-mana, ku lihat dia menangis sesegukan.
“putri, maafkan kakak.” Pintaku sambil memeluknya dan tangis putri semakin keras. Kami larut dalam kesedihan yang sangat dalam walaupun aku tak tahu apa yang membuat putri menangis seperti ini. Satu jam sudah kami menguras air mata, mata putri bengkak dan kulihat kelelahan di wajahnya, segera ku gendong dan kami pulang. Sesampai di gubuk kurebahkan putri diatas tumpukan kardus yang dia gunakan untuk tempat tidur. Aku sangat tidak sanggup melihat kondisi ini, sudah ku usahakan dia tinggal bersamaku agar terjamin kesehatannya dan lebih layak kondisinya namun putri selalu menolak dengan alasan ada seseorang yang dia tunggu dan dia sudah berjanji akan menunggunya.

Matahari mulai pergi dari peraduannya dan bulan mulai mengambil alih tugas matahari dengan menyinari gelapnya malam. Ku telusuri jalan setapak yang becek karena hujan yang tak begitu lama namun lumayan lebat, putri sudah mulai tenang dan aku harus pulang walau sebenarnya aku tidak sanggup meninggalkan putri dengan kondisi seperti ini. Sepanjang jalan otakku bertanya-tanya siapa yang sebenarnya yang putri tunggu, sepenting apakah orang itu bagi putri.
Keesokan harinya aku berangkat mengajar di salah satu sekolah negeri di bandar lampung dengan perasaan yang berkecamuk dan fikiran yang tidak konsentrasi. Hari ini aku hanya mengajar satu kelas jadi aku punya banyak waktu untuk mencari informasi tentang putri. Sesamapi di sekolah aku langsung kekantor belum ada yang datang. Aku segera menyiapkan materi mengajarku hari ini karena semalem aku belum sempat menyiapkannya.
Pukul 10.50 aku selesai mengajar dan segera bersiap-siap untuk pulang, di kantor hanya ada pak hadi dan bu ita yang sedang berbincang-bincang.
“ bu sinta, mau kemana ? sepertinya buru-buru sekali?” tanya pak hadi
“ iya pak, ada urusan penting sekali.” Jawabku
“ jangan terburu-buru, coba di bawa santai.”
“ iya bu sinta, jangan terburu-buru. Ya coba sambil cerita sama kami siapa tahu bisa membantu.” Sahut bu ita
“ terima kasih atas kebaikannya.” Jawabku sambil segera keluar. “duluan ya pak,bu. Assalamualaikum.”
“waalaikumsasalam.”
Segera ku hidupkan motor bututku keluar gerbang sekolah. Tujuanku satu aku harus samapi ditempat putri. Aku khawatir dengan keadaan putri. Sesampainya aku langsung mendapati putri tak ada di temapt tidurnya.
“ bu, putri kemana ya?” tanyaku pada bu jaenal
“ putri tadi bilang dia harus cari uang buat beli sesuatu.” Jawab bu jaenal
“ membeli sesuatu ?” tanyaku keheranan
“iya.sudah nak sinta jangan panik nanti jam 3 sore sudah pulang kok.” Ujar bu jaenal menenangkanku.
“ kasihan putri, sejak kecil ditinggal mati oleh ibunya, bapaknya kita nggak tahu siapa.” Cerita bu jaenal
“ maksud ibu, putri seorang anak piatu?” tanyaku menyelidik
“iya. Ibunya meninggal ketika melahirkan putri, tak ada yang mau merawat putri karena kondisi yang seperti ini. Akhirnya seorang laki-laki yang baik hati yang bersedia merawat putri,imam namanya, dia seorang pemulung yang sangat baik. Namun ketika putri berumur 1 tahun, pak imam bilang dia akan bekerja sebagai TKW di luar negeri dan menitipkan putri kepada saya.”
“sekarang pak imam bagaimana kabarnya ?”
“sejak 4 tahun yang lalu kabarnya hilang begitu saja. Kiriman yang biasanya setiap bulan datang tanpa terlambat berhenti dengan tiba-tiba. Kami kehilangan kontak dengannya. Dan sejak itulah putri mulai berusaha menghidupi dirinya sendiri dengan mengumpulkan barang-barang bekas sambil menyisihkan uang untuk membelikan hadiah untuk ayahnya.”
“ayahnya ? tanyaku heran.” Bukannya ibu bilabg tidak tahu siapa bapaknya putri ?”
“pak imam adalah ayah angkat putri.”
“apakah pak imam berjanji akan pulang?
“iya, disurat terakhir pak imam berjanji akan pulang disaat ulang tahun putri yang ke 10, akhir bulan ini. Tapi kami tak tahu apakah akan benar-benar pulang atau tidak. Kami sudah berusaha mencari informasi tentang keberadaannya tapi tak pernah mendapatkannya. Beberapa bulan yang lalu ada yang bilang kalau pak imam meninggal dunia dan di makankan di qatar, tapi berita itu simpang siur dan hilang begitu saja. Putri sangat merindukan pak imam, yang sebenarnya bukan ayah kandungnya.” Bu jaenal menyeka air matanya dan aku tak mampu berkata apa-apa tentang semua ini. Begitu berat beban yang dipikul putri tapi dia tak pernah mengeluh sedikitpun. Dia begitu kuat menerima semuanya, keadaan yang telah mendewasakan pemikiran yang tak sesuai dengan umurnya.
Pukul 15.00, putri pulang dengan setumpuk kardus dekas dan segera mencium bu jaenal dengan lembut, aku sangat terharu melihatnya.
“ kakak, kenapa menangis ?” tanyanya kepadaku. Segera ku seka air mataku dan tersenyum.
“ kita main yuk .” ajakku.
“ kita ketempat kemarin yuk.” Ajaknya sambil menyeretku dan bu jaenal hanya tersenyum. Sesampai disana putri menggali tanah dan mengeluarkan kaleng usang dengan wajah yang sangat bahagia.
“ kak, putri ingin membelikan ayah sebuah jam.” Ujarnya
“ jam ?” tanyaku keheranan
“ ya, sebuah jam agar ayah tidak pernah lama lagi pergi meninggalkan putri.” Jawabnya senanng.aku tersentak.
“ kak, ayah itu seperti apa ? putri tak pernah tahu wajah ayah itu seperti apa.” tanya putri sambil mengerluarkan uang yang ada di dalam kaleng itu. Aku tergagap.
“ ayah itu sesosok orang yang ramah, murah senyum, penyayang, bertanggung jawab, sabar.badannya kekar walaupun kulitnya menghitam karena selalu bekerja untuk anaknya.wajahnya penuh dengan kerutan krena berfikir bagaimana menghidupi anaknya namun selalu tersenyum.” Jawabku. Putri terdiam
“ apakah ayah juga seperti yang kakak bicarakan ?” tanyanya pelan. Aku mengangguk pelan. Putri tersenyum
“putri ingin membelikan ayah jam, kira-kira dapet nggak ya ?” tanya putri kepadaku.” Semuanya hanya 125 ribu”
“bisa kok. Nanti kakak bantu membelinya.” Jawabku. Putri begitu sangat senang. Hari sudah sore dan asar sudah datang kami segera pulang. Bu jaenal menyuruh putri segera mandi agar rapi dan bersih dan aku di luar bermain dengan budi, antin, ari, intan, sari dan dodo.

31 desember 2009
Hari ini hari ulang tahun putri yang ke-10 aku sudah menyiapkan hadiah untuknya walaupun tidak begitu mahal aku harap putri senang menerimanya. Bu jaenal sangat sibuk menyiapkan semuanya dan putri tentu juga tak kalah sibuk dan sanggat bahagia menanti ayahnya pulang dan memberikan sebuah jam murahan untuk ayahnya. Aku ikut berbahagia melihat senyum terindah itu.
Sudah seharian kami menunggu kedatangan pak imam pulang dan memeluk putri. Putri tentu yang sangat gelisah mondar-mandir tak tenang. Aku dan bu jaenal juga sangat cemas.
Selepas asar datang beberapa orang mendatangi rumah bu jaenal dan ku lihat wajah bu jaenal yang terkejut dan pasrah. Tak begitu lama orang-orang tersebut oergi dan bu jaenal terduduk ditanah sambil menahan tangis. Putri sedang bermain dengan tman-temannya, aku segera menemui bu jaenal.
“ ada apa bu ?” tanyaku sampil memepah bu jaenal ke bale-bale. Bu jaenal menangis dan aku semakin bingung.
“ ada apa bu, tolong ceritakan. Pasti ada hubungannya dengan mereka ?” desakku
“ pak imam tidak akan pernah pulang lagi kemari.” Jawab bu jaenal terisak. Roboh sudah pertahananku, aku bingung apa yang akan aku lakukan. Bagai tersambar petir disiang bolong. Aku hanya menagis terisak di tanah.
“ kak, ayak kenapa belum datang ?” tanya putri tiba-tiba, aku kaget dan langsung memeluknya. Aku tak bisa bicara lagi. Putri bingung dengan tingkahku.
“ayah tidak bisa pulang sayang, “ jawabku sambil menahan tangis
“ kenapa kak. Ayah kan sudah janji akan pulang ?” tanya putri marah
“ayah tidak bisa pulang karena tidak mendapat izin pulang, sayang.” Ujarku bohong. Bu jaenal hanya menangis.
Aku melihat kekecewaan di wajahnya, namun tiba-tiba.....
“putri akan menunggu ayah sampai pulang. Putri yakin ayah akan pulang menjemput putri, ya kan kak.” Ujarnya. Aku hanya bisa menganggukkan kepala.
“ sudah, kakak jangan menangis lagi. Putri saja nggak menangis, jangan kalah sama putri. Putri titip hadiah ini ya sampai ayah datang.” Pintanya sambil menyerahkan kotak itu lalu pergi bermain lagi.
Aku dan bu jaenal terdiam dalam kesedihan masing-masing. Betapa berat pukulan bagi putri kalau nanti dia tahu kalau dia tidak akan pernag menlihat wajah ayah yang sangat dia sayangi dan dia rindukan
· · Bagikan

catatan perjalanan cinta annisa #part 1#

CATATAN PERJALANAN CINTA ANNISA


April 2010
Aku mengenalnya untuk pertama kali disalah satu situs sosial didunia maya. Dia hanya seorang pemuda biasa, kuat pendirian, mandiri, pekerja keras, itu penilaian pertamaku terhadapnya. Aku tak yakin apakah ini benar-benar perasaan yang sesungguhnya atau hanya perasaan semata yang akan hilang beriring jalannya sang waktu.

Hari berganti hari dan perasaan itu tetap ada didalam hatiku. Entah kenapa aku sngat perhatian dengannya. Aku selalui tak sabar untuk segera membuka facebook-ku. Aku ingin apakah hari ini ada kabar baru darinya. Aku seperti orang gila karena perasaan ini aku tak mengerti kenapa ini ? Apa yang terjadi dengan diriku, apakah aku merasakan cinta lagi yang pernah membuat aku sangat terluka dan terpuruk. Aku tak yakin dengan perasaan ku saat ini, aku berfikir aku hanya sedang bermimpi mendambakan cinta sejati dan seseorang yang terakhir untukku yang kelak akan membimbingku dalam mengarungi sisa hidupku bersamanya dengan mengabdi sepenuhnya sebagai seorang istri.

Hari-hari berlalu, kini komunikasi kami tidak hanya lewat dunia maya tapi juga melalui jaringan selular, tapi itu hanya sekedarnya saja. Dia sangat sibuk dan aku harus belajar memahaminya. Seharian kadang tak ada kabar darinya, aku bingung menghadapi perasaanku yang kacau balau. Bagiku satu SMS darinya adalah sebuah anugrah atau hadiah yang sangat berarti untukku. Tapi apakah dia tahu betapa penting arti dari sebuah SMS darinya untukku ? Aku rasa dia tidak tahu. Dia mengatakan kalau dia harus cepat-cepat menikah oleh keluarganya, dia sangat bingung menghadapi permintaan orang tuanya. Dan akhirnya dia mengataka ingin serius kepadaku, aku kaget aku rasa dia hanya bergurau saja, ternyata dia benar-benar serius. Dia berjanji dalam jangka waktu dekat dia akan menemuiku, aku sangat bahagia sampai aku tak dapat bicara apa-apa. Aku sangat merindukan hari itu yang merupakan hari yang sangat bahagia bagiku, tapi aku tak tahu apa yang akan terjadi hari esok karena aku tak tahu rencana –Nya untukku.

Tak berapa lama dia meghilang dariku, aku tak tahu apa yang terjadi padanya sampai-sampai SMS atau teleponku tak digubrisnya. Di facebook pun aku yelah dihapus dari daftar pertemanannya. Aku sangat kaget dan shok. Aku tak tahu apa kesalahnku terhadapnya sampai-sampai dia tega seperti itu kepadaku. Tak lama lagi akan ada ujian tengah semester, aku tak perduli aku masih sangat sakit dengan tindakan yang dia lakukan. Tanpa pesan apapun dia pergi, apakah dia tahu perasaanku seperti apa saat itu ?

Aku curhat kepada sahabatku dan dia berusaha untuk menghiburku agar aku tak bersedih dan mengajakku bangkit, walaupun berat aku mulai bangkit lagi dari keterpurukan ini, walaupun jujur aku masih sangat mengharapkannya.


Minggu ke-2 bulan juni 2010
Ujian semester telah selesai hanya tinggal menunggu hasil akhir keluar, dan sekarang aku sedang mempersiapkan surat-surat untuk keperluan PPL yang sebentar lagi bersama sahabatku. Aku sudah bisa bangkit lagi aku sudah tidak kepikiran lagi tentang dia, aku bahagia dikeliling oleh teman-teman yang menyayangi aku dengan tulus baik di kelas, organisasi ataupun aku bekerja.

Namun tiba-tiba dia hadir kembali dalam kehidupanku, antara marah, rindu, benci dan CINTA menjadi satu didadaku. Aku bingung harus bagaimana menghadapinya. Aku senang aku bisa bertemu dengan pujaan hatiku yang beberapa saat yang lalu menghilang, aku benci karena sikap dia yang terdahulu terhadapku.. Dan akhirnya aku memutuskan untuk memaafkannya. Ku buka profilnya dan disana batu besar menghantam dadaku, sesak sekali, statusnya yang tak pernah aku kira, aku menangis, sakit, marah, kesal ternyata ini jawaban selama ini yang aku cari, karena ada orang alain yang membuat dia meninggalkan aku dengan cara yang sangat sakit. Aku hanya menangs dan menangis di kampus, aku tak perdulimorang akan berkata apa atas sikapku ini. Aku merasakan tuhan tak adil padaku, dan sahabatku menyadarkan aku dari kekeliruan ini. Sahabatku menasehatiku mungkin ini adalah jalan terbaik untukku. Aku tak percaya. Aku kuatkan diri untuk menerima kenyataan pahit ini. Tak lama kemudian dia mengajakku chatting, aku berusaha untuk kuat, aku menanyakan kabar sambil menahan air mata. Aku mengucapkan selamat kepadanya dan ternyata aku tahu sebenarnya yang terjadi, aku memahaminya.

Komunikasi kami terjalin kembali aku seperti mendapatkan permata yang sangat berharga. Aku bahagia sangat bahagia. Tapi lagi-lagi aku harus memahami dan bersabar menghadapinya. aku tak tahu apakah kali ini dia benar-benar serius denganku dengan kondisi dia sekarang, walaupun sulit aku percaya tapi aku akan PERCAYA KEPADANYA.

Bandar lampung, 20 juni 2010
Untukmu yang selalu aku nanti
Nisa_chan09

catatan perjalanan cinta annisa #part 2#

CATATAN PERJALANAN CINTA ANNISA #PART 2#

Senin, 21 juni 2010
Semalaman sudah aku menunggu kabar darinya, tak ku dapati di handphone ku sms darinya. Aku tak tahu harus berbuat apa lagi, telepon ataupun sms dariku tak diperdulikannya (kayak lagu aja, “telepon g diangkat, sms g dibalas apa sih maumu, he.....he.....). Aku hanya ingin menyampaikan kata maafku karena kurang memahaminya akhir-akhir ini dan tak mengerti perasaan dan kondisi dia. Aku hanya ingin mendengar kabar dan kalau bisa mendengar Suaranya apa itu salah ????????????

Hari ini, seharian sudah aku tak mendapati satu kabar pun dari dirinya. Entah dia benar-benar sibuk ataupun dia lupa padaku atau dia sedang komunikasi dengan calon yang dijodohkan orang tuanya aku tak tahu. Lagi-lagi yang bisa aku lakukan hanyalah sedih dan menangis dengan kenyataan ini. Aku tahu dia pernah bilang selama 2 minggu tak ingin diganggu entah apa karena kerjaan atau hal yang lain aku tak tahu tapi aku berusaha untuk berfikir positif tentang dia.

Aku curhat kepada kakak tentang masalah ini, kakakku juga bingung yang menjadi pertanyaan, kenapa dia tak bisa tegas dalam mengambil keputusan yang sangat penting untuknya, apakah dia harus terus-terusan selalu dibawah ketiak ibunya tak bisa mengambil atau yang terbaik untuk dirinya, apakah dia itu robot berbentuk manusia?. Kakakku sangat mengkhawatirkan jika hal ini terjadi dan pada akhirnya hubungan kami hanyalah HTS (hubungan tanpa status). Kakakku tak ingin aku terluka, lagi-lagi aku hanya bisa menangis. Aku bingung sebenarnya dia menganggap aku apa? Apakah aku hanya sebagai cadangan baginya, apakah aku hanya sebagai pelarian dia saja untuk sementara? Aku tak tahu yang bisa menjawab hanyalah dia. Kalau memang dia menganggap aku ada dan penting seharusnya dia berbagi kepadaku apa yang sedang dia rasakan, kalau memang dia berdalih hubungan kita belum sah aku siap untuk segera menikah yang bagiku itu adalah suatu rahmat Allah yang terindah untukku. Aku hanya butuh ketegasan darinya, keseriusan darinya, kejelasan hubungan darinya. Kakakku bilang jika dia memang seorang ikhwan seharusnya dia tegas dan segera mengkhitbah bukan seperti ini, yang ada hanya menyakiti perasaan orang lain. Aku tak mampu menjawab. Kau hanya diam beribu bahasa. Pernyataan kakak ada benarnya tapi aku tak bisa menghakiminya karena aku tak layak untuk menghakimi orang lain.

rabu, 23 juni 2010
sudah 3 malam aku tak mengetahui kabarnya, aku takut terjadi sesuatu padanya. aku tak tahu apa yang terjadi dengannya sampai akhirnya dia mengambil keputusan itu. senin sore aku aku dikagetkan oleh SMS terakhirnya yang mengatakan kalau dia akan pergi entah kemana dan tak ingin memberitahukan siapapun. aku kaget. berhari-hari aku menanti kabarnya tapi tak ada jawaban berarti. aku tak tahu apakah aku akan kuat menghadapi ini semua. aku ingin dia kembali

ppl

tak terasa sudah hampir tiga bulan aku menimba ilmu disekolah ini. awalnya aku tak yakin akan mampu menjalani ujian ini. tapi mungkin tuhan telah mendengar doaku. hari-hari aku lewati dengan penuh teka-teki dan kejutan-kejutan yang tak bisa ku lupakan. kepala sekolah yang ramah, staf sekolah yang lucu, guru-guru  yang ramah, anak-anak yang mulai beranjak dewasa dan berusaha untuk mengekang peraturan suatu pemandangan yang sangat langka, dimana aku melihat perjalangan perkembangan emosional mereka. aku berfikir apakah aku dulu seperti itu.?????





untuk guru-guruku terima kasih atas illmu yang telah kau berikan



untuk siswaku kalian adalah reman kerja dan tim ku yang sangat aku banggakan. tetaplah berprestasi karena aku yakin aklian bisa.

ketidak lengkapan fasilitas bukanlah halangan untuk kalian berkarya. ok SEMANGAT

hari-hari kuliahku

21 oktober 2010



panas terik itu yang aku rasakan sekarang. setelah berkutat dengan rutinitas lamaku, kiliah, aku pulang kekosan bersama teman baikku happy dan juga hastian. pelajaran hari ini cukup melelahkan dan materi kiliah yang sedikit berat, hukum acara pidana dan juga sosiologi hukum. kesedihan berpisah dengan siswaku masih terasa dan sulit untuk mengobatinya. belum sempat aku bangkit tiba-tiba







"wah, yang mau seminar."



glek. aku hanya diam dan senyum saja. memang bentar lagi waktuku bersama yeman-temanku. perpisahan. kata yang sederhana namun menyakitkan untukku. tapi itulah roda kehidupan, mau tidak mau kita harus menerimanya.







semoga seminarku akan segera berhasil dan menyandang sertifikat guru. aku ingin menjadi seorang guru teladan dan mengumpulkan dana untuk kuliah dijepang. SEMANGAT. YOU CAN IF YOU THINK YOU CAN

Muhasabah

Tak dpt dbndung lg, ribuan air mta menetes dras bak banjir yg mengganas. Kembli q telusuri episode-episode kehidupanq yg lalu, betapa bnyaknya dosa yg tlah aku lakukan, n betapa sediktnya kebaikan yg aku lakukan.

Ya Allah, ampunkan dosa2q yg sampai detik ini aq belum mampu menolong diriq sendiri, mencintai smua pemberianMU pdaku, atas cnta n kasih sayang untukq, atas ujian-ujian beratq yg aq anggap KAU tak adil padaku. Aq malu untk bertemu dnganMU, aq malu....

Ayah, maafkan anakmu yg melupakanmu,mengecewakanmu,menyakitimu, bgaimana tdak engkau terluka, aq jarang mengirimkan doa untkmu,menjaga ibu sepenuhnya, tak menykiti ibu dngan trus berprestasi, menjadi anak yg engkau banggakan, menjadi panutan untk keluarga. Maafkan aq ayahq, aq ingn berubh aq ingn melihat engkau tersenyum walau qt tdak bisa bertmu, aq akan buktikan kalau aq pantas engkau banggakan.

Teman-temanq, bgtu bnyk hari2 qt lwati bersma demi 1 tjuan yg sama. Aq sadar q bnyak salah kepada kalian secra sengaja ataupun tdak sengaja, tpi sungguh tnpa membhngi diri, dngan setulus hati aq meminta maaf, n kalianlah pencetus semangatq, tman bermain yg menyenangkan,tman belajar yg tak bisa q lupakan, menangs, tertawa, bertengkar, kalian nengjarkan arti kehdupan, pershabatan, kepercyaan diri, kemandirian, cinta, kebersmaan n bnyak hal....

kenangan PKN 07

tak teras hampir akhir semua perjuangan kami menuntut ilmu di Universitas Lampung, terkhusus di program studi PPKn. kilasan kisah masa lalul kembali terputar dalam memory otak ini. suka, duka, kami lewati bersama, rasanya aku ta sanggup untuk berpisah dengan mereka. aku ingin selalu bersama mereka, berjuang bersama-sama. aku masih ingat saat awal aku masuk Universitas Lampung, aku yang bersal dari daerah luar Lanpung sangat takut, namun selang beberapa hari ternyata aku telah diberikan teman-teman yang sanagt membuatku nyaman untuk belajar. mungkin kami hanyalah sekumpulan dengan anak-anak yang tak modis dibandingkan kakak tingkat tapi itulah keunikan kami yang tak akan bisa dimiliki oleh oleh orang lain. semuanya sedang berjuang untuk tgas akhir, ada suka, ada duka tapi kami tetap bersama dalam kegembiraan. walaupun ada satu ruang hati yang sedih namun aku tak mau terlarut dalam kesedihan itu, teruntuk sahabat kami, Reni Puspasari dan Pipit Mustika Fitri yang teah pulang ke Rahmatullah hanya iringan doa tulus kami panjatkan,, sampai kapan pun kalian tetap ada didalam hidup kami, walau secara raga kita tak berjumpa tapi dalam hati kalian tak akan hilang. untuk maryanto (kakek) sosok pemimpin jenkaa dikalangan PKN 07, yuni (nenek) pendamping bapak negara PKn 07, sulis seorang jurnalis, agris, mery, ismi yang sibuk di di bidang dewan mahasiswa, wagito, imam, amri, dwi, bayu, umi, tia, tim jenaka PKN 07 dibawah naungan OVC (Opera Van Civick), elsa, uci, devi, evi, sari, dolla, ika, endah gang cantik di PKN 07, dan sisanya punya keunikan yang tak bisa di katakan, yang semuanya membuat PKN 07 unik, gokil, berwarna, dan tak ada yang bisa menyamainya.

sedih pasti menghantui jiwa kami karena perpisahan, namun itu bukan sebuah malapetaka namun awal dari semuanya.

keindahan

deg-degan rasanya hati ini ketika kita yang telah mengazzamkan untuk menikah tanpa disangka yang ditunggu datang dengan tiba-tiba,  menantikan moment bahagia itu, mulai dari penyerahan proposal pernikahan, ta'aruf, khitbah dan tiba waktu yang di mimpikan. namun kadang rencana manusia berbeda denan rencana Maha Indah-NYA,

terpukul, perih, sedih itu pasti akan dirasakan. namun ingatlah kawan Allah lebih tahu apa yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan, karena apa jika kita sedikit mengintropeksi diri, keinginan kita lebih banyak, tapi kita tahu apa yang kita butuhkan secara dasar, banyak teman-teman saya yang mengajukan persyarakan untuk calon pendampingnya mulai dari A-Z, berharap memang boleh tak ada yang melarang namun jangan terlalu tinggi, menurut saya sich (cos kalo jatuh kan sakit cuy.....)

persayaratan yang sederhana namun sesuai yang kita butuhkan dalam membangun sebuah bangunan yang namanya RUMAH TANGGA harus diperhatikan. karena itu adalah hal yang sangat dasar. a[abila dasarnya tidak kita persiapkan maka pertengkaran mungkin tak dapat dihindari.

buat yang telah menikah barakallah, untuk yang akan ayo kita mengisi hari-hari penantian dengan menambah kualitas hidup kita. niatkan setiap kegiatan hanya untuk Yang Berhak Memiliki jiwa kita, jangan untuk mendapatkan pendamping yang kita inginkan. serahkan pada yang Maha Tahu. SEMANGAT SEMUA !!!!!!!!!

afawan jika ada kesalahan dalam penulisan  (koreksi dan tambahan sangat diterima dengan senang hati)

Cinta

Cinta adalah perasaan istimewa yang dianugerahkan kepada manusia. Cinta menghidupkan jiwa. Cinta menjadikan seseorang bahagia dan merana pada masa yang sama. Siapa yang memahami cinta akan menjadi tuannya, bukan hambanya.

benar adanya, cinta kadang membuat kita merana namun juga kadang membuat kita bahagia. cinta yang ditempatkan pada letaknya yang benar akan membawakan kedamaian tersendiri di dalam jiwa.

cinta tidak hanya kepada sesama manuasia, antara laki-laki dengan perempuan,  namun cinta seharusnya lebih tertuju pada cinta kepada Allah S.W.T atas Rahmat dan kasih syang-NYA kita biberikan apa yang kita butuhkan selama ini, coba dari hal sederhana, oksigen, bayangkan jika Allah mengambil keuntungan dari oksigen yang kita hirup setiap detik, berapa uang yang akan kita bayarkan, bayak sangat banyak sekali namun coba kita renungkan apakah Allah memungut bayaran, TIDAk, Allah memberikan degan cuma-cuma begitu juga dengan yang lainnya seperti sumber daya alam yang melimpah.

Lalu bagaimana kita menyampaikan rasa cinta dan terima kasih kita kepada Sang Pencipta ? sangat mudah, dengan bersyukur atas setiap hembusan nafas kita yang diberikan-NYA itu merupakan salah satu bentuk kita menyampaikan cinta, mencintai lingkungan, selalu menjaganya dari kerusakan itu merupakan juga bentuk ungkapan untuk menyampaikan cinta dan terima kasih kita, selain dari ibadah yan kita laksanakan.

maka tumbuhkanlah cinta mulai dari yang kecil degan niat hanya untuk-NYA, cinta yang bukan hanya sekedar sesama lawan jenis (sesama manusia), namun kepada Sang Pencipta, alam,

ASYIKNYA JADI IBU KALI YE................................

ASYIKNYA MENJADI SEORANG IBU

Rasanya sangat iri ketika melihat sahabat saya yang sekarang sedang menantikan kelahiran anaknya. Rasa bahagia pasti menyelubungi jiwa bagaimana tidak kehadiran seorang anak adalah suatu anugrah tersendiri bagi semua orang sudah berkeluarga.

Sedikit berbagi cerita, sahabat saya menuturkan alangkah bahagianya ketika dia mengetahui bahwa dirinya hamil, bunga-bunga bermekaran, dan dunia seakan harus tahu kabar gembira ini, kejutan terindah buat suaminya yang memang tidak ingin menunda kehadiran seorang anak, kemudian keluarga besarnya, dan puncaknya syukuran pun dilaksanakan. Menjalani hari yang berbeda dari hari-hari biasanya karena telah ada kehidupan lain yang tinggal di tubuh sang ibu adalah hal-hal yang penuh dengan kejutan, kegembiraan, dan kemesraan yang tak bisa di ungkapan kata-kata, begitu penuturannya. Untuk bulan-bulan pertama masalah yang lazim dirasakan oleh para calon ibu muda juga dirasakan oleh sahabat saya, ngidam ini, ngidam itu, pengen ini, pengen itu, kadang dia merasa kasihan dengan suaminya karena pernah dia tidak ingin bertemu sama sekali dengan suaminya, untung hal itu tidak berlangsung lama (kalo berlangsung lama kabur kali ya he...he...). Makanan benar-benar dijaga dengan ketat dalam artian harus sesuai dengan gizi seimbang demi nutrisi si buah hati yang terus berkembang setiap hari dan tidak boleh telat, olahraga juga dilakukan (olahraga ibu hamil yang jelas....) agar sirkulai darah baik dan juga kandungan juga menjadi kuat (kata orang tua nich....), pemeriksaan rutin untuk mengetahui perkembangan si jabang bayi tak pernah ketinggalan. Dan akhirnya sekarang sahabatku sedang menanti kehadiran san bayi dengan wajah ceria semuanya telah dipersiapkan, mulai pakaian, tempat tidur dan pernak-pernik lainnya. Buat sahabatku selamat menjemput buah hati yang sedang di nantikan, semoga kelak kalian akan menjadi orang tua yang mencetak generasi yang cerdas secara ilmu pengetahuan dan paling utama adalah aklah yang baik.

Mendengar ceritanya sungguh aku juga sangat ingin merasakan apa yang sahabatku rasakan (naluri dong.....). Bersama-sama dengan sang calon anak melewati hari-hari yang selalu berubah, menjaganya jangan samapi nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhanna berkurang, begitu juga kesehatannya dengan tak pernah telat untuk membawa ke dokter untuk melihat perkembangannya, mengajak berkomunikasi tentang bagaimana kondisi diluar, apa yang sedang di lakukan ayah dan ibunya, mendengarkan murotal alqur’an. Dan akhirnya tibalah saatnya dia untuk lahir ke dunia, dengan kondisi yang sangat lemah aku tak ingin dia tersakiti, terluka, oleh siapapun, ku tak akan memperbolehkan orang secara sembarangan meyentuhnya karena dia masih sangat rapuh kaena aku ingin melindunginya.

Renungan untuk kita semua tentang betapa beratnya menjadi seorang ibu namun dibalik kesusahan itu ada kebahagiaan yang tak akan dimiliki oleh orang ynag belum menikah dan beluum mau menginginkan seorag anak. Dengan susah payah dan dengan keadaan yang lemah ibu kita menjaga kita dari yang tak berbentuk menjadi berbentuk saat ini, ketika di kandungan kita sangat dimanja dan di jaga, ketika kita sudah lahir ibu tahu ketika kita menangis katrena lapar, popok kita basah karena nalurinya yang sangat tajam dan peka. Beliau tidak ingin satu ekor nyamuk mengusik kegembiraan dan kenyamanan anaknya. Ketika kita sakit ibulah yang paling sibuk bagaimana agar kita sembuh, sampai-samapi beliau lupa akan dirinya. Segala sesuatu di upayakan untuk anaknya. Ibu tidak akan bisa tidur jika anaknya belum tidur pulas. Ibu juga mengajarkan bagaimana cara berbicara yang sopan, bertingkah laku yang mulia, mengormati orang tua, selain itu juga kita diajarkan ilmu-ilmu lain seperti membaca Al-quran, mengeja abjad, menghitung dan banyak lainnya yang tak bisa dituliskan satu-satu. Ah ...........alangkah indahnya menjadi seorang ibu yang mengetahui setiap perkembangan buah hatinya. Mulai dari dalam kandungan sampai akhirnya dia mampu melaksakan pernikahan dengan orang yang telah dipilhnya tentu kerena Allah SWT. Sudah kah kita membahagiakannya ????????????

Untuk seluruh ibu yang ada di seluruh penjuru dunia, terkhusus ibundaku tersayang, terimaksih atas kasih sayang yang selama ini kau berikan padaku tanpa kenal lelah dan mengharapkan balasan, hanya Allah SWT yang layak membalas kebaikan, kesabaran, dan budi pekerti mu dalam merawat ku sampai aku dewasa.
Aku sayang ibu ku, IBUKU HEBAT.


bHINEKA TUNGGAL IKA

Perbedaan membawa keindahan


Anak A  (keturunan palembang)         : Orang jawa itu bla....bla.....
Iya pa lagi kalo bla....bla......

Anak C (keturunan jawa)                    : Enak aja, orang jawa bla...bal...
Orang palembang itu kasar bla..bla...
Pertengkaran kecil terus saja berlangsung sampai terjadi adu fisik yang keduanya tidak mau kalah.

Teman, mungkin itu adalah percakapan kita saat kita masih kecil dulu, dimana kita saling tak mau kalah, jika teman punya mainan 2 maka kita tidak akan kalah punya mainan 3, sikap itu tetap ada di dalam diri kita seandainya kita tidak mau memperbaiki diri.

Kenapa di awal penulisan saya memunculkan dialog antar suku, saat ini setiap suku saling menjelek-jelekkan, suku A lebih baik dibandingkan suku B, begitu juga sebaliknya hingga yang muncul adalah pertengkaran dan perpecahan. Bukankah negara Indonesia berdiri berdasarkan persatuan budaya yang terbentang dari sabang dan merauke, tanpa terkecuali. Kita ingat semboyan BHINEKA TUNGGAL IKA, yang artinya bebeda-beda namun tetap satu jua. Jika kita mau menghayati makna yang yang terkandung seharusnya tidak ada perbedaan antara yang satu dengan yang lain. dan juga di dalam Pancasila, yang mana masuk semua unsur tanpa menonjolkan suku, ras, daerah manapun, semuanya sama.

Saya teringat kisah sahabat saya yang gagal menikah di karenakan orang tua dari calon mempelai laki-lakinya tidak setuju mendapatkan menantu dan besan keturunan jawa, karena alasan yang menurut saya terlalu kekanak-kanakan sampai akhirnya mengakibatkan penderitaan bathin bagi anaknya sendiri. Mengapa selalu saja kita menyikapi perbedaan ini dengan sesuatu hal yang sangat bodoh. Bukanlah Allah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, entah dari suku apa, daerah mana ataupun warna kulit apa. Tak ada dalil yang mewajibkan kita harus menikah dengan orang yang satu suku, yang terpenting dalam menentukan calon pendamping yaitu, agama, keturunan (nasab yang jelas), tingkah laku, fisik dan kemudian material. (menurut kesimpulan saya setelah baca buku)

Teman, perbedaan itu indah, coba lihat negara tercinta kita, Indonesia, banyak suku bangsa, banyak tarian indah yang berbeda setiap darah, ada banyak lagu daerah,jenis kulit, bentuk mata, dan banyak yang lainnya. Negara kita sangat unik bagaimana tidak dalam satu negara lebih dari 1000 kebudayaan  yang berbeda-beda, coba tengok negara tetangga mungkin hanya 2 atau 3 kebudayaan,  bebebeda jauh kan dengan kita he...he.......... Perbedaan keanekaragaman ini tentu Allah ciptakan agar kita bisa saling memahami satu sama lain, dan juga untuk mengajarkan bagaimana mempertahankan persatuan yang telah kita bangun sejak dulu. Keanekaragaman dan perbedaan itu tentu akan banyak menimbulkan perpecahan jika kita tidak saling menjaga kesatuan, menghargai budaya lain, tenggang rasa, dan tidak saling menjatuhkan. Contoh kecilnya, diibaratkan saja satu keluarga, banyak perbedaan, antara ayah, ibu, kakak dan adik, jika kita tidak saling enghormati dan tidak saling menghargai maka pertengkaran akan selalu terjadi dalam keluarga itu. Begitu juga dengan Negara kita.

So...
Jangan membeda-bedakan lagi ya, baik suku, kondisi fisik, latar belakang, ataupun apapun itu. Bukankah Allah dan Rosul mengajarkan persamaan dalam hubungan antar manusia, yang berbeda hanya keimanan dan ketakwaan kita. Coba kita tengok perkembangan islam di Indonesia atau pun negara lain, disana tidak difokuskan hanya pada suku tertentu, daerah tertentu namun seluruhnya umat manusia yang ada di dunia ini.

So............Kita harus menyikapi perbedaan dengan cara yang cerdas Ok. ORANG CERDAS DIA PASTI TAHU he....he....

RENUNGAN

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu ; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”(QS; Al-Baqarah 216)

Penggalan ayat diatas tentulah sangat dalam maknanya. Saat ini banyak fenomena para remaja yang diluar batas dari akal sehat yang dibutakan karena cintanya yang tertolak. Mereka lebih baik mengakhiri dunianya yang tertolak cinta dengan gantung diri, minum racun atau apapun itu caranya dengan niatan untuk mengakhiri penderitaan itu.

Hal ini diawali dengan banyak diantara kita terlalu berlebihan dalam hal cinta terhadap sesama manusia padahal cinta kepada Allah sangat minim (sungguh sangat disayangkan    T_T ). Padahal belum tentu orang yang ada disamping kita (yang belum halal) maksudnya pacar kita (bahasa kerennya coy....) adalah jodoh kita yang telah Allah tetapkan untuk kita. Segala sesuatu kita usahakan untuk yang yang tersayang (cie..............e....ehm....ehm...), nggak ada duit waktu mau kencan (bahasa gaulnya bro..) tahan utang sana utang sini karena takut di bilang kere ma pasangan kita, pinjam kostum temen biar tambah gagah, pinjem ini, pinjem itu pokoknya serba pinjem dech (ketara banget sich nggak punyanya ....afwan....). Tapi ketika putus karena dengan alasan kurang cocok atau apalah yang menyebabkan putus pokoknya ( habis bingung belum penelitian sich....) maka segala kata-kata yang tak terduga akan keuar seperti gunung meledak eh maksudnya gunung meletus semuanya dikeluarin... trus belum lagi dendam yang kesumat mpe tujuh keturunan (lebay mode on he...he...), nggak mau ketemu lagi (jangankan ketemu dengar suaranya ja pengen muntah, kata yang pernah patah hati), dan ada yang lebih parahnya yaitu pergi ke tukang komat-kamit yang nggak jelas dengan dasar ingin balas dendam, jangan mpe lah ya bro... sakit hati sich sakit  hati tapi ya jangan mpe syirik.
Teman, betapa pun beratnya ujian yang kita hadapi bukan semata-mata untuk menyikasa diri kita, yakinlah akan ada jalan keluarnya. Allah tidak akan memberikan cobaan diluar kemampuan kita menghadapinya, seperti yang terdapat di dalam  QS: Al-An’am 152, yang artinya “Kami tidak akan memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar kesanggupannya.”

So  jelas banget kan cuy bahwa putus cinta bukan akhir dari segalanya namun awal yang baru bagi episode diri kita dengan senantiasa meningkatkan kualitas hidup dan keimanan kita. Daripada kita larut pada kesedihan yang berlebihan lebih baik kita berbaik sangka saja dengan Allah. Yakinlah bahwa Allah akan memilihkan yang terbaik untuk kita. JANGANLAH sekali-kali menanamkan dalam hati bahwa kegagalan adalah kehancuran, tapi tanamkan dan camkan dengan kuat bahwa kegagalan itu adalah ujian dari Allah sebagai bentuk cinta-NYA kepada kita agar kita lebih mapan mempersiapkan segalanya dan merupakan kebahagian dan kesuksesan yang tertunda.

PAHLAWAN HIDUPKU

Hari Ibu itu yang tetulis di tanggalanku. Ku termenung dalam keheningan malam, slide kehidupanku muncul secara acak di otakku. Ehm.....ku hempaskan badanku ke ttempat tidur yang sangat berantakan. Mataku terpejam.

“Ani, kelak kau besar jadilah orang yang kuat, ikhlas, sabar, jangan takut dan sukses.” Aku tersentak dari tidurku. Ah...ternyata hanya mimpi saja, gumamku pelan. Ku pejamkan lagi mata ini namun sia-sia saja. Segera ku pergi kekamar mandi dan kubasuh wajahku dan layar komputer telah terbuka.

IBU... tersentak aku oleh  kata itu, ku menangis, menangis dan menangis. Ku dekap erat foto ibu yang ada disamping komputerku, foto ibu yang tersenyum indah menghiasi wajahnya, senyum yang sangat ku rindukan.

“Kau harus sabar dan ikhlas nak menerima cobaan ini.” Ujar ibuku saat aku menangis kesakitan karena di hukum oleh bapak. “dia, ingin mengajarkanmu untuk menjadi pribadi yang kuat, bukan maksud lain.”

Aku hanya menangis dan memeluk erat ibuku, ku tahu beliau juga sakit karena melindungiku dari pukulan rotan, namun ditahannya air mata itu. Aku tak tahu kenapa ibu begitu sabar menghadapi bapak yang sangat jahat menurutku. Lagi-lagi setiap aku tanyakan hal itu hanya senyum yang diberikannya tanpa ku tahu maksud senyum itu.

Tak terasa aku telah beranjak dewasa, ketika duduk di bangku SMP, aku sangat terkekang oleh bapakku, apapun yang ingin aku lakukan bersama teman-temanku di larang, aku hanya dirumah dan di rumah. Dan teman sejati yang menemaniku hanyalah ibu dan buku-buku bacaan.

“lebih baik kamu bnyak membaca nak, daripada kamu main yang menghabiskan waktumu dengan sia-sia, dengan membaca pemikiranmu akan terbuka luas kamu tahu bnyak hal dan banyak tempat tanpa kamu harus kesana, kamu mendapatkan banyak ilmu yang luar biasa. Apakah kamu masih merasa rugi tidak bisa bermain dengan teman-temanmu?.” Itu pesan ibuku ketika aku mengomel karena bosan dengan rutinitasku lagi-lagi dengan senyum penuh kesayangan.

Ibu, jasamu sanagt besar bagiku dalam mebentuk sikapku ini, untuk sabar, ikhlas, riang, namun ada kesedihan terendiri did alam jiwa ini, aku takut kehilanganmu. Aku tak ingin kehilangan ibuku yang mencintaiku dangan segenap jiwa raganya, mengasihiku, mendorongku, menyemagatiku. Ketika banyak orang mengatakan usiaku tak akan lebih dari 20 tahun hanya ibuku yang percaya bahwa aku akan semakin sehat dan akan lebih dari 20 tahun. Bebagai cara diusahakan agar aku sehat, tak peduli kesehatannya yang semakin memburuk.

Diakhir bulan Mei 2009, aku jatuh sakit dengan kondisi yang memprihatinkan, ku dengar ibu sedang berbicara dengan seseorang mungkin dokter aku tak tahu.

“ada apa bu?” tanyaku ketika ibu berada disampingku. “apakah aku akan mati?”
“kau tak boleh berkata seperti itu nak, Allah yang menggenggam jiwa kita. hanya Allah yang berhak menentukan kapan kita mati.” Jawab ibuku sambil mencium keningku.
“kemana bapak, dan kakak bu ?”
“mereka sedang di luar. Mereka tak sanggup melihat kondisimu saat ini karena mereka tak ingin kehilanganmu.” Ujar ibuku lembut. Aku tahu mungkin ibu hanya ingin aku tak begitu sedih jika tahu jika bapak dan kakakku tidak ada.

Tengah malam ketika ku terbangun karena haus ku tanggap bayangan ibu di sudut ruang rawat inapku ibu bersimpuh. Ku tak bisa menahan air mataku. Aku menangis dan mengangis keras.

“ ada apa anakku, ? maaf kan ibu meninggalkanmu.”
Aku hanya menangis memeluk erat ibu tak perduli infus yang terpasang di tanganku.
“ani, tak ingin ibu menukarkan nyawa ibu untukku, aku ikhlas jika Allah memang berkehendak mengambil nyawaku bu. Ani berdosa belum bisa memahagiakan ibu,”

Ibu menangis dengan memelukku erat. Ya untaian doa yang selalu terngiang dengan jelas di otakku, doa ketika ibu, rela menukarkan nyawanya untukku jika aku tak ada harapan lagi dari para dokter, semuanya itu agar aku mencapai kebahgiaanku karena kata ibu aku layak mendapatkan kebahagiaan. Doa yan membuatku semakin sayang, sayang dan mungkin tak akan bisa menyamai kasih sayangnya.

Desember 2010
Tak terasa akhirnya aku akan segera menyelesikan study ku di Universitas Lampung. Dan doa ibuku terjawab sudah, kesehatnku semakin baik bahkan Allah telah mencabut penyakit itu kini usiaku 22 tahun, orang yang dulunya pesimis dengan usaha yang di lakukan ibuku kini mereka salut akan kekuatan doa dan semangat. Hari-hariku indah, walaupun hanya punya rumag kecil yang bisa di bilang jelek aku bahagia, bapakku telah berubah baik, kakakku juga sudah sayang padaku, dan adik-adikku yang semakin cerdas dan sayang padaku.

Hanya satu yang belum aku tunaikan keinginan ibu, yaitu mencari orang yang bisa menjagaku.

Bandar Lampung, 22 desember 2010
Wisma panaragan,

Komentar anda