Saturday, March 19, 2016

WANTED: LONG LASTING RELATIONSHIP

Saya bukan pakar parenting seperti Pak Cah (Cahyadi Takariawan), tapi sebelum menikah, hubungan saya dan istri lumayan dramatis, kayak dipelem-pelem Indonesia gitu deh!!! Lantas bagaimana cara biar awet? I share some tips yang berlaku untuk semua yang sedang dalam menunggu dan sedang membina hubungan.

Harus E-Smart: Emotional Smart!

Setiap manusia tercipta berbeda, tak sama dan juga tak serupa, bila pun ada yang serupa tapi karakter pribadi pun tetap berbeda, ada yang memiliki karakter yang sama, tapi memiliki rupa berbeda. Sangat penting untuk tahu dan mengerti, bahwa keburukan dari pasangan kita itu bukan lah kehendak dia semata, namun itu sudah menjadi bagian dari karakter dia. Dan tidak kalah penting bagi kita untuk mengenali karakter kita sendiri untuk kemudian kita dapat menentukan sikap dalam merespon apa yang paling tepat dalam menghadapinya.
Contoh kasus: sering pasangan kita lupa melakukan sesuatu yang kita inginkan. Reaksi normal dari kita adalah marah besar. Reaksi E-smart adalah dengan melihat dari sudut pandang karakter dia yang seorang pelupa atau sibuk, kemudian kita berkata, “Duh... afwan tadi ana lupa ingetin abang! Besok ana pasti ngak lupa lagi. Mungkin perlu ana catat di to-do-list dan alarm hape biar ingat ya!”

Tertawa
Tertawa itu penting dalam sebuah relationship. Rasa humor harus selalu dijaga. Lakukan hal-hal yang menyenangkan bersama-sama dan dapat menimbulkan tawa lepas, seperti nonton film komedi, main game bareng :D dan saling becanda. Kelihatannya mudah. Namun seiring tuntutan hidup, kesibukan rutinitas dan tingkat stres yang lumayan tinggi bisa membuat rasa humor menghilang seketika, jadi, jangan lupa tertawa.

Saling Menghargai
Semua orang suka pujian dan suka jika mendapat penghargaan. Maka hargailah pasangan anda. Biasanya jika sudah lama dalam relationship, maka mulut mulai pelit mengeluarkan pujian, karena semua terlihat ‘sudah biasa’. Istrinya dandan sudah biasa, suami pulang dengan membawa bunga atau hadiah kecil, sudah biasa. Dan akhirnya masing-masing pihak merasa ngak dihargai lagi dan mencari penghargaan itu ‘diluar’ mumet dah kalau itu sudah terjadi.

Perhatian
Sudah waktunya untuk lebih perhatian. Cukup dengan showing that we care. Bisa dengan ngasih kabar setiap kali aktivitas atau ada update tentang suatu hal. Memberikan sesuatu yang dibutuhin pasangan kita tanpa dia minta. Membalas telepon atau SMSnya yang biasanya dia cuekin dengan alasan, “Alaaah, ntar juga pulang”.

Mendengar
Sudah jelas tujuan kita membina hubungan adalah untuk saling bisa sharing dalam segala hal dengan suami atau istri kita. Dan jika kita mampu dan bersedia menjadi pendengar yang baik, maka segalanya akan baik-baik saja. Pendengar yang baik ciri-cirinya adalah pay 100% attention pada pencerita, memberi respon yang tapat saat dia bercerita dan jika diminta kita akan mencoba memberi solusi.

Affection
Panggilan sayang, puisi cinta, kata mesra dan kejutan-kejutan, itu demua perlu. sound cheesy, tapi perlu. Ngak perlu diumbar, kenapa perlu?
Pokoknya perlu!

Sekian dulu.    

0 comments:

Post a Comment

Komentar anda