Tuesday, March 15, 2016

(In memorian) edcoustic dalam kancah Nasyid Indonesia


E
dcoustic, dou Nasyid asal Bandung yang menjadi legend dengan karya-karyanya telah mewarnai nasyid Indonesia sejak tahun 2004 lewat album perdana mereka Masa Muda. Album yang diproduksi oleh Yess production itu telah mengawali kiprah edcoustic. Album yang kemudian direpackage pada tahun 2006 itu sukses melambungkan nama edcoustic diblantika nasyid.

Edcoustic yang digawangi oleh duo pemuda sederhana alm. Kang Aden dan Kang Eggi ini terus melahirkan karya-karya yang fenomenal, setelah sukses dengan Album Masa Muda pada tahun 2004 maka selang 5 tahun kemudian mereka kembali menelurkan album kedua Sepotong Episode, dibawah label Mikamusik Indonesia ini kembali menuai sukses yang gemilang karena karya-karya mereka mulai digemari oleh masyarakat ini terbukti pada tahun 2010 mereka kembali hadir dalam album kompilasi yang temanya diambil dari judul singel hizt mereka Muhasabah Cinta dibawah label Forte Record, dialbum ini dua singel mereka yaitu Muhasabah Cinta yang dinyanyikan oleh Fatima dan Jalan Masih Panjang masuk dalam album yang juga memuat singel dari Yana Yulio, Opick, Snada, Fatima, Alief dan Kevin ini sukses melambungkan nama edcoustic.

Kesuksesan mereka dalam berkarya tidak hanya di Indonesia saja, karena pada tahun 2012 mereka kembali mengeluarkan album kompilasi hitz Satu Dekade yang beredar di Indonesia dan Malaysia ini menjadi bukti eksistensi edcoustic diblantika nasyid Nusantara karena pada album Love yang diproduksi oleh ZOYA MUSIK FACTORY dan KREAVISI mereka berduet dengan Inteam Malaysia dalam singel Kau Ditakdirkan Untukku.

Namun dalam perjalanan selanjutnya edcoustic diterpa musibah sang vocalis sekaligus pencipta lagu-lagu dari edcoustic Alm. Kang Deden ‘Aden’ edcoustic meninggal dunia setelah didera penyakit akut pada bulan Desember 2013. Kepergian beliau sempat membuat edcoustic mengambil keputusan untuk off . namun atas support dari keluarga, managemen dan edfriend (sebutan untuk fans edcoustic) kang Eggie akhirnya mengambil keputusan untuk tetap mengibarkan bendera edcoustic.

Ini terbukti karena pada awal tahun 2014 dengan usaha kerja keras akhirnya edcoustic kembali mengeluarkan album Ku Pergi yang diproduksi oleh Ziqa-Zico Production&Kreavisi. Album kali ini berbeda dengan album-album sebelumnya, karena menurut penuturan dari Kang Eggie, album ini spesial karena selain berisi CD terbaru yang mana didalam CD itu karya-karya edcoustic berisi singel yang masih dibawakan langsung oleh Alm. Kang Aden itu juga berisi, mini diary dan foto-foto serta kumpulan lirik, tulisan tangan sang maestro, selain itu dialbum itu juga berisi 2 CD album mereka Masa Muda dan Sepotong Episode.

Edcoustic mungkin tak selengkap dulu lagi, namun bukan berarti edcoustic ikut pergi, karena kita dapat melihat karya-karya edcoustic kembali meski bukan melalui lagu dan CD, melainkan lewat buku, ya! Kali ini edcoustic kembali menerbitkan Buku yang berisi kumpulan tulisan Alm. Kang Aden dan Partitur lagu-lagu hizt mereka sepanjang masa, buku ini menjadi bukti meski kang Aden telah pergi namun edcoustic tak mati!

Buku ini menjadi oase pelepas dahaga kerinduan edfriend akan karya-karya Alm. kang Aden dan Kang Eggie Gusthaman Nuryadi. Tak salah memang seperti kata Presiden Edfriend Indonesia Citra Wanurmarahayu “Edcoustic adalah harmoni persahabatan dan cinta yang tertuang dalam syair-syair syahdu nan merdu. Kisah nyata persahabatan sejati yang sungguh menginspirasi. Walau sang sahabat, sang maestro nasyid telah tiada namun karya-karya yang dibuat olehnya akan tetap selalu ada dihati kami. A. Eggie... lanjutkan semangat edcoustic & (alm) Aden... Bangga bisa menjadi bagian dari keluarga edcoustic keep inspiring people.

Kita tahu inspirasi dari edcoustic telah mewabah dan karya-karya nya menjadi begitu fenomenal salah satunya adalah Ost. Ketika Cinta Bertasbih yang dinyanyikan oleh artis fenomenal Melly Gueslaw, Jatuh Bangun oleh Inteam Malaysia dan Muhasabah Cinta oleh Fatima. Bahkan Asma Nadia penulis buku best seller juga telah terinspirasi oleh karya Alm.

Pada kesempatan ini saya ingin seditik memberi masukan untuk buku ini, meski buku ini begitu luar biasa namun mungkin sedikit masukan yang ingin penulis sampaikan bahwa untuk sebuah buku. Ukuran buku ini sangat besar sehingga tidak praktis untuk dibawa-bawa. Sekilas kalau kita melihat ukurannya buku ini terkesan seperti buku dogeng untuk anak-anak. Wallahua’lam penulis mengucapkan Mabruk!!! Untuk semua ikhtiar yang tulus dari managemen edcoustic dalam melahirkan karya ini.


Allahummaghfirrlahu waarrhamu waafiihii waafu’anhu. 

0 comments:

Post a Comment

Komentar anda