Alkisah ada seorang pemilik warung nasi yang baru
mendapatkan keuntungan dari hasil warung nasi yang ia dirikan lima tahun lalu,
berniat membeli mobil tua sesuai dengan anggaran yang ia miliki. Seluruh
keuntungan yang ia kumpulkan selama lima tahun ia habiskan untuk membeli sebuah
mobil tua yang ia lengkapi dengan ‘tape’ mobil dan dua ‘speakeraktif’ yang
bagus. Baru beberapa bulan ia gunakan mobil tersebut, terlihat kesibukannya
dalam mengurus warung nasi harus tersita gara-gara mobil tua yang baru saja ia
beli dari seorang ‘rewel’ dan banyak yang harus ia perbaiki dan ganti. Satu
persatu kelemahan dan kekurangan mobil itu mulai tampak seberti sebuah penyakit
yang menjalar, dimulai dari businya, perapiannya, ban depan hingga mesin yang
sering ‘ngadat’. Akhirnya setelah berjuta-juta Rupiah yang ia habiskan untuk
memperbaiki kerusakan mobil tersebut, akhirnya ia menjualnya lagi dengan harga
jauh lebih murah dari harga beli dulu. Dari harga Rp. 25 juta ia beli, hanya
dapat dijual dengan harga Rp. 10 juta. Belum termasuk service yang ia lakukan.
Sahabat, cerita di atas mungkin adalah kisah yang pernah
kita lihat atau mungkin kita dengar atau jangan-jangan kita pun pernah
mengalaminya. Berharap untung dengan barang yang dibeli, murah namun ternyata
kualitasnya jelek dan dalam beberapa hari sudah menyesal dan tidak ingin
menggunakannya lagi.
Orang sukses yang sejati biasa menunda kenikmatannya
untuk meraih kenikmatan yang lebih besar. Saat teman-temannya larut dalam
budaya hedonis ia harus berkutak
dengan kesibukan menambah kecakapanya dalam berbagai bidang dengan mengikuti
pelatihan atau diklat untuk menambah skill profesinya, sambil memperluas
jaringan usahanya. Saat teman-teman seangkatannya berdua-duaan dengan pacarnya,
iapun berusaha untuk berdua-duanya dengan buku-buku tebal yang menunjang masa
depannya. Saat orang seusianya senang menghabiskan uang orangtua, ia sibuk
mandiri dan bertekad untuk tidak meminta apapun dari orang tuanya. Yakinilah
prinsip ini “barang siapa yang
berlelah-lelah di usia mudanya, maka ia akan menikmati kemudahan di usia tuanya.”
(sumber: Jangan Belajar Kalo ngak Tau Caranya)
0 comments:
Post a Comment