Friday, March 9, 2012

Kisah Lalat


Alkisah, ada seekor lalat yang nampak terbang berpesta di atas sebuah tong sampah di depan sebuah rumah, suatu ketika anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah. Kemudian tampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah tersebut. Si lalat langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan hidangan makanan lezat. “Saya bosan dengan sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati makanan segar” katanya. Setelah kenyang si lalat ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia masuk, namun ternyata pintu kaca itu telah tertutup rapat. Si lalat hinggap sesaat dipintu kaca tersebut memandang kawan-kawannya yang melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka.
Silalatpun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang kaca. Lalat itu dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik, demikian terus menerus. Hari makin petang, si lalat itu tampak kelelahan dan kelaparan. Esok paginya nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai. Tak jauh dari tempat itu, tampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnnya mencari makan. Dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak meraka mengerumuni dan beramai-ramai mengigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat itu menuju sarang mereka.
Dalam perjalanan seekor semut kecil bertanya pada rekannya yang lebih tua. “Ada apa dengan lalat ini,  pak? Mengapa ia sekarat?”, “Oh...itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini. Sebenarnya mereka ini telah berusaha keluar dari pintu kaca itu. Namun ketika tak jua menemukan jalan keluar, ia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat menjadi menu makan malam kita.” Semut kecil itu tampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan bertanya lagi, “Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras?”
Masih sambil berjalan dan mengangkut bangkai lalat itu, semut tua itu menjawab “Lalat ini adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah mencoba berulang kali, hanya saja ia melakukannya dengan cara-cara yang sama.” Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataannya, namun kali ini dengan mimik dan nada serius, “Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasibmu akan seperti lalat ini.

Sahabat, hikmah yang dapat kita ambil dari kisah di atas adalah Para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya melakukan dengan cara yang berbeda”. Demikian pula dengan cara belajar kita, harus ada sebuah perubahan bila tak mengalami peningkatan prestasi.
Sumber: Buku Jangan Belajar Kalo Ngak Tau Caranya


0 comments:

Post a Comment

Komentar anda