Dibalik setiap
kesuksesan seorang laki-laki, pasti ada
sosok perempuan yang
hebat. Pilihlah perempuan terbaik.
Karena dia yang
mengingatkan dan menguatkan kita kaum
laki-laki. Dan kalau
nanti dianugerahi anak, perempuanlah yang
menjadi Madrasatul
Ula, sekolah pertama setiap anak manusia.
Lantas bagaimana bisa
setiap perempuan menjadi guru yang baik.
Kan tidak semuanya
berpendidikan baik?" Zaman ini banyak kita
temui yang menikah
diusia belasan tahun, lalu punya anak sampai
lima orang. Sementara
mereka tidak didukung kemampuan ekonomi
untuk menghidupi
keluarga besar ini. Akibatnya rumah tanggaa kocar-kacir,
anak-anak tidak
mendapatkan hak dan kesejahteraan yang seharusnya.
"Itulah salah
kaprahnya beberapa kalangan, mereka siap untuk menikah,
siap untuk punya
anak, tapi tidak disiapkan untuk membesarkan anak.
Apa gunanya punya
anak banyak, tapi tidak dibesarkan untuk menjadi
manusia-manusia yang
terbaik dan bermanfaat"
"Lantas bukankah
banyak yang percaya bahwa banyak anak, banyak rezeki?"
Kalau orientasi
selalu untuk mendapatkan keturunan yang banyak, maka yang
banyak itu tidak
selalu berkualitas. Ada pepatah "Iza Katsura rakhusa" Kalau
banyak jadi murahan.
Kasihan, anak-anak itu nanti malah tidak mendapatkan
pendidikan yang baik,
sehingga jadi beban masyarakat. Kadang-kadang yang
diwariskan kepada
anak-anak itu adalah kemiskinan dan kebodohan. Saya sedih
melihat umat menjelma
menjadi buih yang banyak, tapi tidak berarti apa-apa. Banyak
secara jumlah, tapi
hanya untuk menjadi kebanyakan saja. Yang kita cari adalah banyak
untuk bermakna"
Dalam hidup ada tiga
orang terdekat. Orang tua, pasangan dan anak-anak. Semuanya
diberikan sebagai
takdir. Kita tidak bisa memilih untuk dilahirkan oleh ibu yang mana.
KIta juga tidak akan
pernah bisa memilih mendapat anak yang seperti apa. Tapi kita
masih mungkin memilih
pasangan kita. Walau jodoh ditangan Tuhan, tapi kita diberi kesempatan
untuk
berupaya keras mendapat pasangan terbaik
0 comments:
Post a Comment