UJAN lebat dimulai dari gerimis. Dua pertiga dari bumi kita ini mengandung air dan
Hsisanya adalah daratan. Air itu tersimpan dalam banyak wadah seperti samudera, lautan, sungai, danau sampai ke bak mandi. Tubuh kita juga mengandung banyak air. Air yang
ada di berbagai wadah tersebut akan mengalami penguapan atau evaporasi dengan bantuan
matahari. Termasuk juga air yang ada di daun tumbuhan ataupun permukaan tanah. Proses
penguapan air dari tumbuh-tumbuhan itu dinamakan transpirasi.
Kemudian uap-uap air itu akan mengalami proses kondensasi atau pemadatan yang akhirnya
akan menjadi awan. Awan-awan itu akan bergerak ketempat yang berbeda dengan bantuan
hembusan angin baik secara vertikal maupun horizontal. Gerakan angin tersebut menyebabkan
awan bergumpal. Gerakan angin tersebut menyebabkan gumpalan awan semakin membesar dan
saling bertindih-tindih.
Akhirnya gumpalan awan berhasil mencapai atmosfir yang bersuhu lebih dingin. Di sinilah butiranbutiran
air dan es mulai terbentuk. Lama-kelamaan angin tidak dapat lagi menopang beratnya
awan dan akhirnya awan yang sudah berisi air ini mengalami presipitasi atau proses jatuhnya
hujan air, hujan es dan sebagainya kebumi. Seperti itulah proses terjadinya hujan.
Jadi hakikatnya hujan adalah akibat dari sebuah proses. Segala sesuatu di alam ini berproses
atau ada sebabnya dan saling mempengaruhi.
Almarhum Syaikhuttarbiyah Rahmat Abdulla, dalam sebuah kesempatan pernah menasehati
“Bila dirumahmu banyak tikus atau bocor, periksalah shalat malam antum!” Awalnya juga bingung,
mengaitkannya. Tapi kalau tikus atau bocor itu dikaitikan dengan kejorokan atau sifat malas
(negatif) lainnya tentulah kita baru ngeh dengan nasehat itu.
Jadi kalau ingin Tahajud nanti malam, mulailah dengan niat sejak bangun pagi. Makanlah dengan
makanan yang halal dan thayyiban. Istirahat yang cukup dengan menyempatkan istirahat siang.
Jagalah terus niat itu dengan senantiasa berzikir. Karena tidak mungkin orang yang siangnya
bermaksiat malamnya akan merasakan nikmatnya bangun malam (tahajud).
Jadi sedia payung sebelum hujan. Siapa yang waspada ketika gerimis, dia akan terhindar dari
hujan lebat. Siapa yang menabur angin dia akan menuai badai.
??
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Komentar anda
Like
Fan Page
Mengenai Saya
- Coretanqu
- Talang Jawa, Palembang/Sumatera Selatan, Indonesia
- aku adalah aku yang sekarang bukan aku yang terdahulu
Blogger news
Followers
Archive
Blogroll
Tayangan Ke
Entri Populer
-
Perasaan lahir dari sebuah pertemuan Berputik rindu di hati yang amat mendalam Mekar menyinar seluruh alam kehidupan Segar sentiasa ia dalam...
-
Pada waktu itu pertengahan 2007 saya ditunjuk menjadi sekretaris panitia MUBES Warga PBSID FKIP Unsyiah, saya juga disuruh membuatkan bros...
-
Asa Kerja dengan Cinta dan Harmoni Terasah rasa oleh cinta Terasah bahagia oleh asa Cinta bermuara pada bahagia Karena cinta be...
-
Buka Mata! Ubah Paradigma S ahabatku, mengapa ada pemuda yang gagal dalam hidupnya, tak jelas arah tujuannya dan merep...
-
Diwilayah Seunagan ( Jeuram ). Pimpinan wilayah Seunagan yang pertama yaitu : Teuku Johan Masa jabatan dipegang kira – kira 20 Tahun setela...
-
Jika melihat dari sisi medis, Sosiolog di Universitas of Texas, John Mirowsky, seperti dikutip dari Huffington Post, Senin (3/12), menyebut ...
-
Ketika ada seseorang yang kau cintai namun mengkhianati cintamu Bersyukurlah, itu mungkin cara Tuhan untuk memuliakanmu Yakinlah, Dia akan m...
-
Mendengar kata ‘Bahasa Jiwa’, memori kita akan mengingat sebuah album nasyid Bahasa Jiwa yang beredar pada Tahun 2002 milik team nasyid Mai...
-
Pertama: Jumlah raka’at shalat Id ada dua berdasarkan riwayat Umar radhiyallahu ‘anhu (yang artinya): “Shalat safar itu ada dua raka’at, s...
-
Betapa indah hidup yang terhubung ke langit Ketika ruhmu yang meronta-ronta rindu Kau pertemukan dengan Rabb Yang Maha Tahu Bagai tetes ...
0 comments:
Post a Comment