Sunday, January 10, 2016

Karena Cinta adalah Memberi

Menurut kamu apa artinya cinta?” lalu sang
kekasih menjawab, “kasih sayang!” “oh,
itu sinonim” “jadi apa dong?” “Cinta itu memberi”
“Ya, benar, kalau namanya
cinta, harus berkorban,” si kekasih membenarkan.
Tak bisa satu memberi dan satu lagi memanfaatkan.
Dengan kata lain, masing-masing sadar akan hak dan
kewajibannya. Bila sudah tidak sadar akan hak dan
kewajibannya, maka tak ada lagi cinta.
Dalam kamus bahasa Inggris, “to take” berarti mengambil.
Sedangkan “to give” berarti memberi. Jadi “take and give” ini
berarti mengambil dan memberi.
Konsep “take and give” ini berkonotasi mengambil dulu baru memberi.
Sepereti ini, kita tidak akan memberikan apapun jika kita belum menerima
sesuatu. Konsep barat ini mengajarkan tidak akan membantu orang jika itu tidak
mendatangkan keuntungan apapun. Memberi dengan melihat-lihat dahulu,
menguntungkan atau tidak.
Take and Give menihilkan ikhlas. Mau shalat asalkan.... Mau infaq asalkan.... Mau
apapun asal ada yang didapat lebih besar dari apa yang dia beri.
Tapi Konsep itu terlanjur menyebar. Padahal ada istilah lain yang lebih mendidik,
konsep ini adalah “Give and Receive (memberi dan menerima). Kaitannya dengan
hukum sebab akibat (law of attraction), sangat relevan, jika ‘give’ adalah sebab maka
‘receive adalah sebuah akibat. If you want to ‘give’ first! artinya sama persis “jika ingin
mendapatkan hak-hakmu maka tunaikan kewajiban dulu.
Jika ingin pintar ya belajar dulu, ingin uang ya usaha, ingin dihargai, ya peduli sama
orang lain, ingin anak shalih-shalihah, si orangtua harus memberikan teladan dulu. Ingin
disayang istri, harus memberikan cinta dan kasih sayang tulus kepada istri.
Selalu dan selalu, setiap anda berbuat akan ada akibatnya. Balasan itu tak selalu berupa
fisik. Bisa kasih sayang, sikap respect atau simpati. Semua balasan itu membuat anda
bahagia. Lalu apa jaminannya jika sudah memberi pasti akan menerima?
“Dan barang siapa yang mengerhajakan kebaikan seberat biji dzarah niscaya dia akan
menerima pahalanya, dan barang siapa yang mengerjakan keburukan seberat biji
dzarah niscaya dia akan menerima balsannya (QS. A-Zalzalah: 7-8).

0 comments:

Post a Comment

Komentar anda