Sunday, June 16, 2013

Ternyata Dirimu Mutiara Itu By: Nandang Burhanudin

Sinar itu kini tak lagi temaram
Seiring rotasi bumi yang tak pernah diam
Seperti kepompong yang tak lama mendekam
Ibarat bongkahan sinar surya yang tak pernah padam

Perjalanan kita terus bermetamorfosa
Di awal tak ada cinta apalagi sekuntum bunga
Tak ada ceria apalagi bongkahan mutiara
Harta kita....hanya anak tiga

Deburan ombak menghantam keras
Dari tragedi ke tragedi berganti deras
Raungan, murka, amarah, hingga airmata terkuras
Tersungkur, terkapar, terkulai, seakan terhempas

Teringat saat awal bersanding
Tak ada pesta apalagi pawai keliling
Orang menyebutku tak eling
Karena menikahimu yang tak cantik bahkan keling

Terngiang saat anak ketiga lahir
Diinkubasi dan tertahan karena uang belum cair
Pontang-panting cari hutangan hingga kaki terkilir
Perusahaan teramat nyinyir bahkan bersikap sumir

Ternyata saat kita kukuh dalam sabar
Saat tabah dalam semangat berkobar
Saat padu dalam dekapan keluarga yang tegar
Allah membuka rahasia rezeki hingga tanah belukar

Tahukah apa yang membuat diriku klik?
Dialah kisah Anas bin Malik
Ia terperanjat karena istrinya tak cantik
Ternyata dar i rahimnya lahir Imam Malik

MAAF baru kali ini kutulis sebait puisi
Walau lama dirimu merajuk menginisiasi
Sejak obrolan di cafe tadi pagi
Aku rasa kata-katamu lahir dari keikhlasan hati

Biarkan sejarah mencatat
Bahwa kita adalah jiwa yang berpadu dalam taat
Berharap ridha dan takut akan laknat
Berbagi itu hebat jika sesuai syariat

Aku takkan teriak
Sebab aku bukan lagi air beriak
Biarkan khazanah ini beranak pinak
Berasa spesial seperti martabak

0 comments:

Post a Comment

Komentar anda