Saturday, June 29, 2013

Kisah Gita

Sudah hampir satu bulan ini aku mengenalnya, laki-laki yang baik dan sangat sopan. Walaupun hanya sekedar dari dunia maya aku yakin dia laki-laki yang baik, mulai dari tutur katanya yang halus dan sopan dan nasehat-nasehat yang dia berikan untukku. jaka namanya.dan aku gita mahasiswa PTN di indonesia.

Aku tak sengaja berkenalan dengannya. Aku tak tahu awalnya bagaimana sehingga aku berkomunikasi dengannya sampai saat ini. Aku yang sedang dalam masalah mendapatkan sandaran yang bisa mengerti aku membuat aku terlena, namun dia tetap mengingatkan aku pada tujuan yang harus aku capai. Dia begitu sabar menghadapiku yang sangat keras, aku mencintai kesabarannya yang sangat luas.
Aku bercerita tentang dia kepada sahabatku , dia berharap laki-laki itu bisa membimbingku. Berbagai usaha dilakukan oleh sahabatku, sebenarnya dia tak pantas ku panggil sahabat tetapi kakak sebab sejak aku diusir dari rumah dia dan keluarganyalah yang terbuka lebar menerima aku yang seperti sekarang, suatu karunia yang terindah untukku. Berhari-hari aku lewati dengan tidak melewatkan komunikasi walau hanya melalui dunia maya, walaupun jauh aku merasakan dia ada didekatku, selalu memberiku semangat sampai banyak yang menyangka kami berpacaran, berbagai usaha aku lakukan untuk menjaganya tetap pada jalur yang dia lewati selama ini, dia menolak untuk menghapus ku dari daftar temannya. Aku bingung aku tak mau dia harus dijauhin oleh teman-temannya karena aku sadar dunia kami sangat bebeda, dia seorang aktivis dakwah sedangkan aku hanyalah perempuan biasa yang tak layak untuknya dan tidak akan pernah mungkin masuk dalam kriterianya.
Aku menyayanginya bukan karena fisiknya tetapi kesabaran, ketaatan, konsistensinya, tanggung jawabnya dan ketulusannya. aku berharap kelak aku mendapatkan pendamping seperti dia, tapi aku sadar diriku tak akan pernah mendapatkan orang seperti itu. Aku tak mau sakit lagi, aku mengatakan kepadanya aku tak akan menikah sampai kapan pun, dia menentang keras begitu juga dengan sahabatku. Sahabatku mengancam akan membatalkan pernikahannya jika aku tidak menikah, aku bingung. Lagi-lagi laki-laki itu memberiku nasehat yang mententramkan hatiku, tapi aku adalah aku yang keras kepala dan susah untuk di ubah. Aku bilang aku hanya akan menikah dengannya, aku tahu itu tidak akan pernah mungkin tejadi dan dia tidak akan sudi meminangku setelah dia tahu aku seperti apa sekarang. Tapi diluar dugaanku dia bilang dia akan meninta izin kepada orang tuanya terdahulu. Aku diminta untuk menunggunya, aku tak bisa berkata apa-apa lagi. Ya Robbi ku mohon kemurahan hati-MU semoga ini bukan hanya mimpi

tapi sepertinya semua hanya mimpi. aku baru menyadarinya, kenapa semuanya terlambat. aku tak ingin mendengar kata-katanya lagi semuanya bohong belaka. aku akan jalani kehidupanku dengan keputusanku yang sangat dia tentang.

lampiran
untuk sahabatku thanks atas supportnya

0 comments:

Post a Comment

Komentar anda