Sahabat... profesi sebagai wirausahawan selama ini belum begitu terlalu
memikat generasi muda seperti kita. Iya, kan? Saat ditanya apa
cita-cita kita, kebanyakan menjawab ingin jadi insinyur atau dokter.
Jarang sekali yang sejak awal bercita-cita ingin menjadi seorang
wirausahawan.
Kondisi ini disebabkan karena kancah
wirausaha atau dunia bisnis masih jauh dari kehidupan remaja apalagi
anak-anak. Kita tidak tahu atau belum tahu indahnya kancah wirausaha,
sebab selama ini lingkungan yang ada memang kurang kondusif. Kita
berangan-angan menjadi dokter atau insinyur, karena profesi tersebut
dinilai sebagai profesi hebat dan menjanjikan imbalan finansial yang
melimpah.Wajar saja jika generasi muda jarang sekali yang memiliki
cita-cita akan terjun ke belantika wirausaha.
Padahal apabila kita tahu bagaimana
indahnya berwirausaha, maka kita akan lebih memilih jadi wirausahawan
dibanding menekuni profesi lain. Lebih lagi dalam kondisi ekonomi serba
sulit seperti sekarang ini. Di saat kondisi ekonomi di negeri ini
terpuruk, banyak profesi yang semula mampu mendatangkan finansial bagus
ternyata dalam perkembangannya justru bagai telur di ujung tanduk. Sebab
jadi karyawan di sebuah instansi, ternyata belakangan rawan terkena
pemutusan hubungan kerja alias PHK.
Bahkan instansi yang selama ini masuk
kategori “basah” karena gaji karyawannya rata-rata tinggi, yang semula
dikira sangat mantap, juga tetap rentan PHK. Makanya, wirausaha lah
satu-satunya profesi mandiri, yang tidak kenal terhadap ancaman PHK.
Mereka yang terjun di sektor wirausaha, sepanjang mau untuk bisa
menekuninya terus, tidak ada yang bisa menjatuhkan vonis PHK kecuali
dirinya sendiri.
Sebab seorang wirausahawan bisa
bertindak sebagai karyawan sekaligus manajer dan owner bagi usahanya,
sehingga maju atau mundurnya usaha tersebut tergantung dari kesungguhan
yang bersangkutan. Jika kancah bisnis tersebut dijalani dengan tekun,
kerja keras, penuh semangat dan tidak mudah putus asa, niscaya usaha
tersebut pasti akan meraih sukses.
Nah, setelah melihat prospek dunia
wirausaha, maka sudah saatnya kita mulai melatih diri menjadi seorang
wirausahawan. Jiwa entrepreneur perlu kita tanamkan sejak dini, agar
kelak bisa menjadi wirausahawan yang andal. Hal ini pernah dicontohkan
oleh Nabi Muhammad SAW. Pada usia 8 tahun, beliau sudah berkiprah
menggembalakan kambing. Lepas dari profesi sebagai penggembala kambing,
Nabi Muhammad lantas terjun sebagai pengusaha yang selalu jujur dan
amanah. Bahkan pada saat usianya baru 12 tahun, beliau sudah mampu
berdagang hingga ke manca Negara, yakni ke Syiria.
Yang paling penting, dalam berdagang
Nabi selalu jujur. Pantas kalau beliau diberi gelar Al-Amin atau orang
yang patut dipercaya oleh masyarakat Quraisy.
Lantas,
apa saja sih bekal untuk menjadi seorang wirausaha muda yang sukses?
Apakah cukup dengan modal berani dan nekat? Untuk memulai dan
menyemangati diri, dua itu cukup sih, Sob, hanya saja masih ada beberapa
bekal yang diperlukan, seperti kegigihan dan tidak mengenal putus asa
dalam berusaha.
Berikut beberapa kiat dan bekal sebelum menjadi enterpreneur sukses:
-
Memiliki Sikap Mental Positif
Salah satu kiat sukses dalam berwirausaha atau menjadi enterpreneur adalah sikap mental positif yang melekat pada diri seorang enterpreneur. Sikap mental adalah cara mengekspresikan atau mengkomunikasikan suasana hati kepada orang lain. Jika sikap mental kita positif, maka kita disebut sebagai orang yang memiliki sikap mental positif. Sebaliknya jika ekspresi kita kepada orang lain negatif, maka kita memiliki sikap mental negatif. Sikap mental positif merupakan sikap mutlak dan menonjol yang harus dimiliki seorang enterpreneur. Dunia wirausaha adalah dunia relasi sehingga sikap mental positif sangat mendukung kesuksesan berwirausaha.
2. Memiliki Mimpi dan berusaha mewujudkan
Mimpi adalah dasar seseorang dalam menjalankan kegiatan wirausaha. Seorang enterpreneur memulai kegiatan berwirausaha dari mimpi-mimpi dan harapan yang tinggi., yang dalam bahasa manajemennya disebut visi.
Mimpi merupakan sesuatu yang seakan-akan tidak mungkin dicapai. Mimpi
akan sesuatu yang bersifat ideal tetapi juga memiliki kemauan untuk
mewujudkan menjadi dasar kesuksesan seorang enterpreneur. Namun, meski
memiliki mimpi yang tinggi, seorang enterpreneur tidak lupa melakukan
tindakan nyata, tidak sekedar berangan-angan. Karena mimpi dan rencana
besar saja tidak cukup bagi seorang enterpreneur, ia harus diikuti
dengan tindakan nyata.
3. Strategi Sukses
Banyak orang sukses di sekitar kita dan banyak teori serta rahasia agar orang menjadi sukses. Enterpreneur selalu belajar dari kesuksesan dan kegagalan orang lain. Berwirausaha tidak mengenal kata berhenti belajar, dan sudah sepatutnya kegagalan orang lain kita jadikan masukan agar tidak terulang pada usaha kita. Juga kesuksesan orang lain bisa dikembangkan menjadi kesuksesan bagi diri kita. Strategi untuk mengembangkan bisnis bisa berangkat dari adopsi dan perubahan strategi sukses bisnis orang lain.
4. Menerima Kegagalan
Tidak ada orang sukses yang tidak gagal sebelumnya. Waktu seorang anak kecil belajar naik sepeda, berapa kali dia terjatuh sebelum akhirnya dia bisa naik sepeda? Tapi setiap kali dia terjatuh, pernahkan dia menganggap bahwa ia telah gagal? Jawabannya tentu tidak!
Tidak pernah ada “Konsep Kegagalan” dalam kamus anak belajar naik sepeda, yang dilakukan adalah terus mencoba dan belajar. Begitupun dengan usaha menjadi enterpreneur, kegagalan bukan menyurutkan semangat tetapi justru menjadi pemicu untuk menjadi lebih baik. Jadi terimalah kegagalan, tapi jangan membuat berputus asa.
5.Doa
Tidak ada yang memiliki kuasa yang lebih tinggi kecuali kuasa dari Allah. Jika Ia menghendaki kita berhasil, maka kita akan berhasil. Tetapi kita dianjurkan untuk meminta keberhasilan itu, dan janji-Nya akan mengabulkan permohonan hambanya. So, berdoa yang banyak biar usaha kita makin sukses.
Di
atas itu semua, sudah sepatutnya kita bisa belajar dari kesuksesan
David Kinch, juru masak sekaligus pemilik sebuah restoran di California.
Restoran David Kinch yang bernama Manresa merupakan salah satu dari 50
restoran terbaik di dunia. Dalam sebuah interview dengan San Jose
Mercury News, Kinch menjelaskan bagaimana ia memulai membangun bisnisnya
di sebuah restoran New Orleans di usianya yang baru 15 tahun. Kinch
menjelaskan bahwa ketika memulai bisnisnya pertama kali, dia sangat
mencintai pekerjaaannya.
Di sinilah pentingnya passion dalam berbisnis, adalah untuk merekatkan antara diri sang entrepreneur dan bisnis
yang tengah dijalaninya. Memang kita tak bisa memilih untuk menekuni
bisnis apa yang kita jalani, terkadang pertimbangan finansial menjadi
alasan utama mengapa kita memilih satu bisnis ketimbang yang lain. Yang
tergambar dari seluruh wirausaha sukses adalah bahwa mereka menjalankan
bisnis dipengaruhi oleh semangat dan keyakinan teguh mereka mengenai apa
yang mereka hasilkan.
Mereka, para wirausahawan sukses
tersebut lebih memilih bisnis yang sesuai dengan minat mereka ketimbang
memaksakan diri melakukan sesuatu yang tidak mereka sukai. Misalnya saja
saat ini sedang trend bisnis pakaian online yang melibatkan situs
jejaring sosial seperti facebook dan twitter. Daripada ikut-ikutan
terjun ke bisnis pakaian yang kita tidak sukai, mungkin bisa mencoba
sesuatu yang kita minati sebelumnya. Untuk yang menyukai dunia sastra
dan memiliki koleksi buku-buku lama, maka kenapa tidak menjadikannya
uang dengan menjualnya apabila sudah tak memerlukannya lagi.
Mungkin sekarang yang perlu kita
pikirkan adalah bagaimana menemukan minat atau passion tersebut?Beberapa
ahli mempercayai hanya dengan mengikuti minat dan bakatlah, seseorang
dapat menggali kemampuannya yang terbaik. Menurut Bill Strickland,
seorang penulis buku ”Make the impossible possible” mengatakan bahwa dia
belum pernah mendapati sebuah kehidupan yang berjalan demikian baik
tanpa dilandasi dengan passion.
Jika kita memilih untuk menjalani sebuah
bisnis atau franchise hanya karena teman kita meraih kesuksesannya di
bisnis tersebut, maka kita melakukan kesalahan besar. Jangan pernah
melihat kesuksesan orang lain dalam memilih bisnis apa yang akan kita
jalankan. Pilihlah berdasarkan apa yang kita suka dan tentunya harus
diperhitungkan dengan sangat rasional. Di sinilah diperlukan tujuan
bisnis dan business plan yang telah tersusun dengan sangat
jelas. Sekali lagi passion tetaplah landasan utama ketika kita menjalani
sesuatu baik itu bisnis maupun aktivitas lainnya dalam kehidupan.
Jangan pernah menyerah untuk apa yang
kita telah lakukan karena kesuksesan itu takkan datang semerta-merta.
Dalam berwirausaha, semua harus dilalui dengan kerja keras dan
tantangan. Yang perlu diingat adalah mulailah dengan sesuatu yang kita,
maka insya Allah keuntungan akan mengalir dengan sendirinya.
Semangat berwirausaha, Sob! ^___^
Mix dari web https://mhzen.wordpress.com, http://remajaberwirausaha.blogspot.com/, dan http://lapar.com
0 comments:
Post a Comment