Wednesday, January 26, 2011

Kumpulan Puisi Qu

Cinta pada Ilahi

Pagi ini…
HambaMu sendiri
Tanpa teman yang menemani
Kulihat engkau wahai mentari

Adakah engkau menyinari
Bumi yang gersang ini
Namun hatiku tak merasakan
Apa yang t’lah engkau berikan

Wahai engkau yang t’lah bersinar
Menyinari bumi ini
Namun hatiku terasa sepi
Tanpa ilahi disisi ini

Wahai Ilahi rabbi...
Dimanakah aku temui
Cinta suci yang murni
Ilahi pandanglah diriku ini



USK, 12 Sep ’07
+62 85 27770 99479
Ramadan

Rindu kami padamu Ramadan...
Rindu tiada terkira
Berbulan jarak darimu Ramadan
Dan kini dikau t’lah tiba

Jiwa kami ini hampa rasanya
Ingin bersua denganmu
Wahai bulan suci
Kami tunggu dikau disini

Dirimu datang kebumi
Dari sisi ilahi
Sebagai anugerah dari-Nya
Untuk umat manusia dibumi

Hingga kami suci kembali

USK, 12 Sep ’07

Tuhan Ampuni Aku

Tuhan jangan Kau palingkan hati ini
Dari hadapanMu ya... ilahi
Kuatkanlah iman kami
Agar jangan berpaling lagi

Dari hadapanMu ya Rabbi
Kurenungi semua ini
Terasa hampa hatiku ini
Ya ilahi sambutlah diri ini

Tuhan jangan kau biarkan diriku ini
Terdampar dalam kefakiran
Sehingga hamba lenyap dalam dosa
Tuhan jagalah hamba


USK, 12 Sep ’07

Bulan Suci

Rinduku terobati
Tatkala engkau datang
Wahai engkau bulan suci
Yang datangnya hanya sekali dalam setahun

Membawa banyak berkah
Pada kami manusia dibumi
Engkau bawa kami jadi suci
Sehingga kami kembali fitri

Namun kami sedih dikala engkau pergi
Belum cukup kami memuji
Belum cukup kami syukuri
Apa yang t’lah diberi

Lailatul Qadar dan tarawih kami tunggui
Yang hanya ada dalam bulan suci
Kelezatan sahur dan ibadah witir
Walau terasa sangat getir

Namun semua sangat berarti
Karena engkau bulan suci
Yang datang setahun sekali
Membawa rahmat dari ilahi

USK, 13 Sep ’07

Alam Bergejolak

Dikala kebenaran datang
Kita tutup telinga dan tak menerima
Dikala s’mua t’lah hilang
Balapun akan datang

Dimanakah mata hatimu
Yang akan membaca semua ini
Namun semua tak jua bertemu
Kebenaran yang engkau ingkari
\
Selama rabbi datangkan bala
Pada bangsa yang tak mesyukuri
Kini semua t’lah tiada guna
Tak perlu kau tangisi lagi

Karna ia t’lah kembali
Kepada pemilik yang hakiki
Ya...rabbi ampuni kami
Yang membuat onar dimuka bumi

USK 19 Sep ’07

IBU

Ibu engkau ibarat bangunan
Benteng pertahanan
Yang akan menghalau lawan
Yang tak akan bisa dihancurkan oleh topan sekalipun

Karena engkau
Sebuah karunia
Dari Allah maha kuasa
Tatkala kita merasa bahwa kita anaknya

Maka kita wajib berbakti
Mengabdi setulus hati
Karena ia adalah anugerah yang paling indah
Hadiah dari Allah

Ibu.... engaku bagai perisai
Dikala perang
Engkau bagaikan payung
Dikala hujan

Yang akan menaungi kami anakmu
Ibu... bagaimanakah
Membahagiakanmu didunia dan akhirat
Hanya doa dan bakti yang sanggup kami beri


Puisi untuk Ibu yang telah melahirkanku 19 tahun yang lalu pada tanggal ini
DRS 30 Maret 07


Puncak Cinta Sejati

Andai kau tahu
Bahwa ku cintamu
Andai kau tahu
Allah puncak cintaku

Ingin kupinang dirimu
Dalam naungan cintai ilahi
Hadir sebagai permaisuri
Untuk melahirkan bidadari

Buah cintaku padamu
Harap rido ilahi
’tuk cipta keluarga hakiki
Bahagia... dunia akhirat

Allah tujuanku
Rasul tauladanku
Al quran pedomanku
Engkau dambaanku

Anak-anak impianku
Surga runahku
Duhai engkau yang tersayang

Tj, 13 Ags ’08

Mengemis Cinta

Malam t’lah larut
Angin sangat dingin
Hamba bangun
Bersuci menghadapMu

Larut dalam nikmat
Berkhalwat denganMu
Bermunajat penuh harap
Doa pengemis padaMu

Lindungi hambaMu ini
Dalam naungan cinta suciMu
Dari sini sampai nanti
Dari nurani sampai amali

Harap hamba padaMu
Semoga hamba
S’lamat dunia akhirat
Didalam rahmat dan maqhfirat

Tj, 13 Ags ’08

Perjuangan

Kucoba menapaki
Jalan kecil penuh duri
Terjal...
Berliku...

Namun hati t’lah menerima
Karena Engkau ’kan menjaga
Karena Engkau ’kan memelihara
Tanpa Engkau ’kan sia-sia

Allah lihatlah
T’lah kupilih jalan ini
Mengarungi samudera kehidupan
Menjelajahi medan juang

Demi tegaknya Dinul Islam
Demi jayanya Ummatul Islam
Demi Harumya syariat Allah
Demi s’lamatnya makhluk Allah

Tj, 13 Ags ’08




Harapan

Jiwa ku keruh...
Bagaikan gemuruh...
Seakan runtuh...
Tiada berteduh...

Kami inginkan
Harapan, impian
Kesucian murni
Daram harapan

Pada-Mu ilahi kami harapkan
Semoga impian dan harapan
Semoga kami dapatkan
Semua impian yang kami dambakan

Semoga dakwah kami pda agama-Mu
Semoga agama-Mu kan bersinar dan bersemi
Seindah melati di musim semi
Seindah istana di taman surgawi

Semoga semua usaha dakwah ini engkau limpahkan
Rahmat karunia dari-Mu
Semoga dakwah ’kan tetap bersemi
Di bumi Seuramoe Meukah ini


USK, 12 Sep 06


Wahai Guru ku!
Oleh: Muzakkir


Kata orang guru itu mudah
Mengajar membaca, menulis
Kata orang guru itu gampang
Pergi pagi pulang siang

Namun bagi ku mereka adalah tokoh idola
Orang ketiga yang ku sayangi
Ibu, ayah dan guru yang ketiga
Karena mereka aku bisa mengerti

Arti hidup dan kehidupan
Arti manfaat ilmu pengetahuan
Arti sebuah kehidupan
Arti sebuah perjuangan

Wahai engkau guru ku
SD, MTs, SMA dan Unsyiah
Di SD, aku diajarkan baca tulis
Di MTs, aku diajarkan seluk beluk ilmu
Di SMA, aku diajarkan liku-liku ilmu
Di Unsyiah, aku diajarkan makna ilmu

Wahai engkau guru ku
Adakah kehidupan mu bahagia
Coba kutanya pada diri ku
Di mana semua arti bahagia

Namun tak jua aku temukan itu semua
Namun tak jua aku bersua dengannya
Namun tak jua aku merasa
Namun tak jua aku bahagia

Apakah ini karena hatiku masih beku
Apakah ini karena hatiku buta akan maknanya
Apakah ini karena hatiku keras

Wahai guru ku
Beritahulah diriku
Dimana nikmatnya
Menjadi guru yang digugu dan ditiru


Ibnu Sabil, 8 Juni 2009


Mahasiswa FKIP PBSI Unsyiah, anggkatan 2006, penikmat sastra, aktif sebagai pengurus di LDK Al Mudarris Unsyiah, IPELMAGAN, IPPELMASRA

No rekening BRI Cab. Darussalam : 3339-01-019230-53-3



Alam Bergejolak

Alam bergejolak
Empat tahun yang lalu
Di Bumoe Seuramoe Meukah
Alam bergejolak, laut berombak liar
Rakyat menjerit, mayat berserak
Bangunan roboh, harta benda hilang

Alam bergejolak
Di Bandung, Situ Gintung, Yogyakarta
Bahkan Indonesia
Dilanda bala dari Tuhan

Alam bergejolak
Kini Padang ikut berteriak
Memohon bantuan pada kita
Memohon ampunan pada Tuhan

Adakah kita sadar
Adakah kita mengerti
Pada semua bahasa alam ini
Pada semua bahasa Tuhan

Alam bergejolak
Dari gempa timbul Tsunami
Dari banjir timbul perang
Dari yang meninggal hingga yang hilang
Dari cacat hingga trauma

Adakah kita sadar
Adakah kita pahami
Adakah kita insafi
Akan semua dosa-dosa kita
Tjg Slmt, 18 Sep 09

0 comments:

Post a Comment

Komentar anda