Monday, July 2, 2012

KEBIASAAN SANG JUARA


A.    PENGINSTALAN KARAKTER SANG JUARA
JUJUR
Kejujuran adalah harga mati sebuah kehidupan, dengan kejujuran seorang ibu tercinta, dicintai dengan tulus, seorang ayah dihormati dengan baik, seorang pemimpin diteladani, seorang guru dimuliakan. Namun, kejujuran ini ibarat sebuah prasasti yang tertimbun oleh keegoisan dan kepentingan dunia yang semu. Tidak sedikit kita saksikan hanya sekedar ingin mencapai nilai yang mamuaskan seorang siswa berani mencontek agar lulus UN, seorang mahasiswa berani untuk melihat pekerjaan temannya saat UAS, SNMPTN berlangsung, seorang pemimpin berani menipu dan mengkhianati pengikutnya, seorang guru berani membodohi anak didiknya, seorang bisnisman berani mennipu kliennya. Lalu di mana lagi kita dapat menemukan kejujuran yang sejati? Kejujuran sejati adalah sikap terus terang apa adanya. Tidak ada yang ditambah-tambah atau dikurangi, bersikap proporsional. Rasulullah yang sebelum menjadi nabi telah dikenal oleh seluruh penduduk kota Makkah dengan sebutan Al Amin yang terpercaya. Sebuah gelar yang yang beleum pernah ada sebelumnya dan boleh jadi tidak aka nada lagi orang yang mendapat gelar yang sama sesudahnya.
Nilai kejujuran adalah ‘paspor’ universal keberuntungan. Dengan bekal ini saja kita dapat aman di manapun berada. Karyawan yang jujur sudah tentu cepat direkomendasikan naik jabatan. Pengusaha yang jujur otomatis banyak klien yang jatuh hati dan menjadi pelanggannya yang setianya. Seorang mahasiswa yang jujur bukan hanya disayangi dan dihargai teman sekelasnya, namun mendapatkan tempat khusus pula dalam memori setiap dosen. Berusahalah untuk terus jujur kepada diri sendiri dan kepada siapapun juga, karena di sanalah sumber ketenangan, kebahagiaan dan kesuksesan sejati.
Bersambung

Sumber: buku Jangan Belajar Kalo Gak Tahu Caranya       

0 comments:

Post a Comment

Komentar anda